PRESIDEN SOEKARNO, memiliki kisah yang sangat pilu. Bagaimana tidak, seorang petinggi negara tidak mempunyai uang ketika ingin memakan rambutan dan juga ingin menikahkan salah seorang putrinya.
Dalam buku "Total Bung Karno" karya Roso Daras diceritakan, Soekarno tak punya uang simpanan di akhir hidupnya. Ketika hendak menikahkan seorang putrinya. Dengan malu dan terpaksa, dia meminta bantuan salah seorang istrinya, Yurike Sanger, untuk mencarikan utangan Rp2 juta.
Dengan pengawalan ketat, Soekarno menemui Yurike. Wanita itu menangis melihat Soekarno. Tak ada lagi kegagahan yang dulu tampak. Sosok Soekarno kini tua dan renta karena tekanan batin.
"Mas tak ingin diberi stempel sebagai bapak yang gagal. Yang jadi persoalan utama, Mas tidak punya uang. Hidupku selama ini sama sekali untuk bangsa dan negara, sama sekali untuk kepentingan nasional," beber Soekarno dengan getir.
Untungnya beberapa hari kemudian Yurike bisa mendapatkan uang itu. Dia mendapat pinjaman lunak dari seorang pengusaha. Hal itu diceritakan Yurike Sanger dalam memoarnya yang ditulis Kadjat Adra'i dan diterbitkan Komunitas Bambu.
Suatu hari TD Pardede, pengusaha terkenal asal Medan yang dekat dengan Bung Karno dipanggil mendadak ke Jakarta. Setelah berbincang-bincang bersama menteri lainnya, Presiden Republik Indonesia itu mengajak TD Pardede ke pojok ruangan.
“Pardede, bisa kau pinjamkan aku uang ?“
Ia gelagapan karena langsung ditodong oleh penguasa negeri. TD Pardede pun merogoh saku saku jasnya dan memberikan seribu dollar. Namun Bung Karno hanya mengambil secukupnya dan mengembalikan sisanya kepada Pardede.