Rizky Ika Syafitri, Koordinator Pokja RCCE (Komunikasi Risiko dan Pelibatan Masyarakat) mengatakan bahwa maraknya peredaran hoaks di Indonesia sangat berpengaruh pada perilaku pencegahan penularan Covid-19 termasuk vaksinasi.
Lebih daripada itu, hoaks juga memicu keraguan masyarakat terhadap layanan kesehatan esensial lainnya, seperti imunisasi rutin untuk anak. Pokja RCCE melihat kebutuhan mendesak untuk memperkuat penanganan hoaks, dengan keterlibatan pemangku kepentingan, yakni pemerintah, masyarakat sipil, media, akademisi, praktisi, praktisi, anak muda dan sektor swasta.
Beragam bentuk kerja bersama terus dilakukan oleh berbagai pihak untuk melawan hoaks atau infodemik. Untuk mendukung hal tersebut, UNICEF Indonesia bekerja melalui 3 (tiga) pilar manajemen infodemik, yakni: 1) Memperkuat mekanisme debunking hoaks yang dilakukan oleh masyarakat sipil, pemerintah dan media; 2) Memperkuat sistem untuk membangun kapasitas komunitas terkait literasi digital, dan 3) Membentuk kelompok kerja manajemen infodemik yang berfungsi penuh di tingkat pusat dan daerah.
ICT Watch bersama MAFINDO bekerja dalam tiga pilar manajemen infodemik tersebut. Pelatihan edukasi literasi digital di 10 kota diselenggarakan dengan pendekatan Komunikasi Antar Pribadi (KAP) melibatkan kader dan tenaga kesehatan, guru, siswa, pegiat sosial, penyuluh agama, pegiat digital dan elemen masyarakat lainnya di Surabaya, Mataram, Kupang, Semarang, Banda Aceh, Makassar, Ambon, Jayapura, Yogyakarta, dan Jakarta. Saat ini lebih dari 2.500 komunikator yang tersebar di 10 kota tengah aktif melakukan berbagai kegiatan edukasi tangkal hoaks di tengah masyarakat.
“Edukasi literasi digital harus dilakukan dengan masif, menggunakan komunikasi efektif, praktis dan menyenangkan sehingga dapat diterapkan diberbagai kondisi dan kesempatan yang ada di masyarakat. Tidak terbatas hanya di dalam kelas. Kolaborasi menjadi kunci untuk dapat memperluas cakupan edukasi tangkal hoaks.”, ujar Indriyatno Banyumurti, Direktur Eksekutif ICT Watch dalam siaran pers, Rabu (28/6/2023).
Selaras dengan hal tersebut, MAFINDO telah melakukan sejumlah kegiatan dan inovasi untuk dapat memperkuat upaya debunking dan pre-debunking.
Antara lain:
1) Pengembangan Dashboard manajemen infodemik yang menampilkan analisa dan visualisasi dari berbagai sumber data terkait sebaran hoaks, vaksinasi Covid-19, dan perilaku masyarakat;
2) Pengembangan Progressive Web
Applicaion cekhoax.id yang dapat digunakan masyarakat umum cek fakta, melaporkan hoaks, belajar literasi digital dan bergabung dalam komunitas penanganan hoaks.