MALANG - Proyek revitalisasi Bundaran Tugu Malang mengungkap fakta baru adanya tiga batu yang awalnya diduga cagar budaya lantaran memiliki sejarah.
Tiga batu berbentuk kotak berbahan andesit ini ditemukan saat proses rekonstruksi Bundaran Tugu atau yang disebut Alun-alun Bundar di depan Balai Kota Malang.
Batuan ini awalnya terpasang di kawasan Bundaran Tugu dan hanya tampak tulisan menghadap ke arah atas. Namun masyarakat tak menyadari keberadaan bebatuan ini sebelum akhirnya diungkap oleh pemerhati sejarah.
Pengamatan di Bundaran Tugu Malang, memang ada tiga bebatuan berbentuk kotak yang tertutup bekas banner. Bebatuan itu bertuliskan dengan kata berbeda, satu batu bertuliskan 'Malang in Memory Of', batu kedua bertuliskan "OOSTERHUIS” dan “BAPAK TONKO”. Sementara di sebelah kanan tulisan tersebut terdapat plakat bulat dengan tanda anak panah.
Pada baris atas terdapat tulisan diawali dengan tanda bintang (*) dan dilanjutkan dengan tulisan “WESTERLEE 1896”. Pada baris bawah terdapat tulisan diawali dengan tanda salib dan dilanjutkan dengan tulisan “AMBON 1943”.
Sementara objek batu ketiga memiliki tulisan "JOHAN” dan “JAN”. Disebelah kanan tulisan terdapat dua plakat bulat dengan masing-masing tanda anak panah. Plakat pertama pada bagian atas, baris atas terdapat tulisan diawali dengan tanda bintang (*) dan dilanjutkan dengan tulisan “KALABAHI 1927”. Pada baris bawah terdapat tulisan diawali dengan tanda salib dan dilanjutkan dengan tulisan “MALANG 1945”.
Plakat kedua (bawah), pada baris atas terdapat tulisan diawali dengan tanda bintang (*) dan dilanjutkan dengan tulisan “TJIMAHI 1933”. Pada baris bawah terdapat tulisan diawali dengan tanda salib dan dilanjutkan dengan tulisan “LABUHANBAJO ....” (angka tidak terbaca).