JAKARTA – Malam 1 Suro adalah tradisi masyarakat Jawa yang jatuh pada tanggal 1 Muharram dalam penanggalan Hijriyah atau penanggalan Islam dan bertepatan dengan awal bulan pertama dalam penanggalan Jawa.
Secara tradisional, malam ini merupakan momen yang sarat dengan kepercayaan dan kegiatan spiritual. Karena itulah malam tersebut dianggap sakral dan dirayakan dengan berbagai macam ritual.
Sebagian masyarakat mempercayai bahwa para arwah akan kembali ke rumah pada malam 1 Suro untuk mengunjungi keluarganya. Pasalnya, malam 1 suro juga dikenal sebagai hari pesta bagi para arwah dan makhluk halus. Ada cerita di tengah masyarakat di Wonogiri, Jawa Tengah mengenai malam satu Suro.
Saat itu, seorang pria berusia 52 tahun hanyut dalam sebuah suasana romantis yang terjadi di tengah kuburan di Waduk Gajah Mungkur.
Ketika itu ia ditemukan oleh seorang warga di Waduk yang telah mengering karena musim kemarau dalam keadaan tidak sadar.
Warga Desa Pokoh Kidul, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah Ini menceritakan pengalaman misterius yang pernah ia alami pada Sabtu 8 September 2018 lalu.
Saat kejadian, pria itu sedang memancing di waduk tersebut. Namun bukannya seekor ikan yang didapatnya, ia malah ditemukan oleh seorang warga sedang tidur dalam kondisi tanpa busana sambil memeluk sebuah nissan.
Namun yang lebih mengejutkan, saat ia dibangunkan, ia sempat merasa hilang ingatan. Setelah itu dokter menyatakan jika dirinya mengalami dehidrasi. Seorang sesepuh desa mengatakan jika, pria itu nyaris dibawa oleh roh penunggu kuburan di tengah Waduk tersebut.
Waduk Gajah Mungkur ini dibangun mulai tahun 1976 dan mulai beroperasi pada tahun 1982. Waduk tersebut terbentuk dengan membendung aliran Sungai Bengawan Solo dan dirancang sebagai salah satu flood control atau pengendali banjir.
Saat waduk ini dibangun, terdapat 51 desa di enam kecamatan yang harus ditenggelamkan. Seluruh warga yang tinggal di desa tersebut, sebanyak 67.515 jiwa diwajibkan untuk mengikuti program transmigrasi ke luar Jawa, antara lain menuju Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, dan Sumatera Selatan.
Terdapat sebuah mitos yang menyatakan jika sebuah makam yang tampak saat musim kemarau itu terlihat runtuh. Makam itulah yang dipeluk pria itu selama satu hari satu malam saat itu.
Pria itu mengungkapkan jika ia bertemu dengan seorang perempuan muda. Setelah itu ia diajak berkeliling desa dan menginap di rumah perempuan itu.
Setelah kembali sadar, anaknya memaksa dirinya untuk segera memakai pakaian dan dipaksa untuk pulang. Ketika itulah ia menyadari jika ia sudah menjadi seorang kakek yang memiliki banyak cucu. Padahal ketika ia tidak sadar, ia merasa menjadi pria lajang yang berusia 17 tahun.
Menurut sesepuh Desa Pokoh Kidul, nyawa pria itu nyaris tidak dapat diselamatkan. Ketika itu, ia sedang diincar untuk menjadi teman arwah gadis yang bernama Nita.
Ternyata wanita itu melakukan gantung diri sebelum keluarganya melakukan transmigrasi karena ia menolak untuk berpisah dengan kekasihnya. Jenazahnya pun ikut ditenggelamkan saat waduk tersebut dibangun.
Wallahu A’lam Bishawab
(Fahmi Firdaus )