Diketahui lokasi sungai itu berada di Desa Lawindra Kecamatan Mazino Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara (Sumut). Pohon Kelapa yang sesekali tergeser dan goyang itu, dilewati dengan satu per satu tanpa ada bantuan tali sebagai pegangan. Terlihat juga seorang pria dewasa yang berada di ujung untuk menahan geseran dari pohon kelapa.
Kepada MNC Portal Indonesia (MPI), Feberius Daya pemilik akun Feber Tersabasar Daya mengatakan, puluhan pelajar SD yang menggunakan seragam pramuka itu merupakan siswa-siswi Sekolah Dasar Lolomboli yang hendak mengikuti kegiatan hari Pramuka yang diselenggarakan di Desa Hilinalawo yang dekat di pusat Kecamatan.
“Anak-anak itu siswa SD Lolomboli, mereka menuju Desa Hilinalawo untuk mengikuti kegiatan hari Pramuka” ucap Feberius Daya kepada MNC Portal Indonesia, Selasa (15/8/2023).
Ia menambahkan, jika anak sekolah maupun masyarakat Desa Lawindra dan Lolomboli mempunyai urusan ke Kecamatan Mazino maupun ke Ibu Kota Nias Selatan, Telukdalam, harus melintasi sungai tersebut.
“Disana tidak ada jembatan, hanya ada sebatang pohon kelapa. Jika hujan maka arus sungai sangat deras sehingga jalan satu-satunya melewati batang pohon tersebut. Memang membahayakan, dan pernah memakan korban jiwa,” ucapnya.
(Awaludin)