Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Setelah Dua Tahun Tutup, Pendakian Gunung Semeru Bakal Dibuka Kembali

Avirista Midaada , Jurnalis-Senin, 21 Agustus 2023 |12:20 WIB
Setelah Dua Tahun Tutup, Pendakian Gunung Semeru Bakal Dibuka Kembali
Pendakian Gunung Semeru bakal dibuka kembali/Foto: Istimewa
A
A
A

MALANG - Pendakian ke Gunung Semeru direncanakan dibuka oleh pengelola kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Pendakian dibuka setelah ditutup selama dua tahun terakhir karena pandemi Covid-19 dan aktivitas vulkanik gunung.

Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar TNBTS, Septi Eka Wardhani mengatakan, salah satu persiapan yang dilakukan untuk membuka kembali jalur pendakian Semeru adalah melakukan pelatihan terhadap Pemandu Pendakian Gunung Semeru Terdaftar (PPGST).

 BACA JUGA:

“Para PPGST ini harus siap terlebih dahulu sebelum pendakian Gunung Semeru resmi dibuka nantinya,” ujar Septi Eka Wardhani, dikonfirmasi MPI pada Senin pagi (21/8/2023).

Sejauh ini Balai Besar (BB) TNBTS selaku pengelola kawasan telah melakukan bimbingan teknis (Bimtek) ke sekitar 200 orang PPGST pada 2 hingga 3 Agustus 2023, lalu. Materi Bimtek meliputi pengenalan kawasan konservasi, ekosistem Gunung Semeru, pertolongan medis serta etika pendakian.

 BACA JUGA:

“BBTNBTS masih akan mengadakan Bimtek satu kali lagi. Tapi masih belum kami jadwalkan untuk tanggal pastinya kapan,” katanya.

Di sisi lain, BB TNBTS bersama dengan sejumlah komunitas juga masih melakukan pemulihan terhadap jalur pendakian Gunung Semeru. Sehingga, masih belum dipastikan, kapan pendakian ke Gunung Semeru akan dibuka kembali.

“Untuk update jalur pendakian ke Ranu Kumbolo masih ada beberapa titik yang rusak baik ringan, sedang maupun berat,” ungkapnya.

Di sisi lain petugas Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) Semeru Yadi Yuliandi mengungkapkan, status gunung tertinggi di Pulau Jawa ini masih berada di level III atau siaga.

Sepanjang Senin dini hari (21/8/2023) hingga pagi hari pukul 06.00 WIB, setidaknya ada 41 kali gempa letusan atau erupsi dengan amplitudo 10-22 mm, dan lama gempa 60-138 detik.

"Tiga kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 12-32 mm, S-P 14-67 detik dan lama gempa 52-148 detik. Tingkat aktivitas Gunung Semeru level III atau siaga," tegasnya.

Namun, pihaknya tetap mengimbau masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi).

 BACA JUGA:

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai atau sempadan sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.

"Tidak beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar. Sama mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan," paparnya.

Sebagai informasi, Gunung Semeru memiliki tinggi mencapai 3.676 mdpl itu. Gunung berapi itu berada di dua wilayah yakni Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, yang masuk kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

(Nanda Aria)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement