Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Sungai Citarum jadi Pemisah Dua Kerajaan Pecahan Tarumanegara

Avirista Midaada , Jurnalis-Selasa, 22 Agustus 2023 |05:56 WIB
Sungai Citarum jadi Pemisah Dua Kerajaan Pecahan Tarumanegara
Ilustrasi/Foto: Freepik
A
A
A

 

JAKARTA - Sungai Citarum menjadi pemisah dua kerajaan yang timbul usai Tarumanegara runtuh. Dua kerajaan ini adalah Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh, pasca Kerajaan Tarumanegara di masa Linggawarman yang berkuasa berakhir.

Berawal dari Tarusbawa yang berasal dari Kerajaan Sunda Sumbawa, ia menggantikan kedudukan mertua, yakni raja terakhir Tarumanegara bernama Linggawarman pada tahun 669 M. Disebabkan wibawa Kerajaan Tarumanegara semakin menurun, Tarusbawa berinisiatif mengembalikan kejayaan Tarumanegara seperti era Raja Purnawarman.

 BACA JUGA:

Pada tahun 670 M, Tarusbawa mengganti nama Tarumanegara menjadi Kerajaan Sunda sebagaimana dikutip dari buku "Hitam Putih Pajajaran : Dari Kejayaan Hingga Keruntuhan Kerajaan Pajajaran". Tetapi, perpindahan nama ini dimanfaatkan oleh Wretikandayun yang pada saat itu sudah mendirikan Kerajaan Galuh untuk memisahkan diri dari naungan Kerajaan Sunda.

Atas dukungan Kerajaan Kalingga di Jawa Tengah, Kerajaan Galuh di bawah naungan Raja Wretikandayun menuntut kepada Tarusbawa agar wilayah Tarumanegara dipecah menjadi dua bagian yang sepadan. Terjadinya dukungan ini diawali putra mahkota Galuh yang bernama Mandiminyak menikah dengan putri Kalingga bernama Parwati Putri Maharani Shima. Agar tidak terjadi perang saudara, akhirnya Tarusbawa mengabulkan permintaan Wretikandayun.

 BACA JUGA:

Pada tahun 669 M, Kerajaan Tarumanegara secara resmi dipecah menjadi dua bagian yakni Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh. Pembatas kedua kerajaan ini adalah Sungai Citarum.

Maharaja Tarusbawa akhirnya mendirikan ibu kota kembali yang berada di dekat Sungai Cipakancilan. Di naskah Carita Parahiyangan, Raja Tarusbawa memimpin Kerajaan Sunda dan menjadi cikal bakal Kerajaan Sunda hingga tahun 723 M.

Sedangkan keterlibatan Kerajaan Kalingga dengan Sunda adalah karena putra mahkota Galuh wafat mendahului Tarusbawa, maka anak wanita dari putra mahkota yang bernama Tejakancana diangkat sebagai anak ahli waris kerajaan. Suami putri ini merupakan cicit Wretikandayun yang memiliki nama Rakeyan Jamri.

Sosok Rakeyan Jamri telah ditakdirkan oleh Tuhan menggantikan Raja Tarusbawa memimpin Kerajaan Sunda. Dalam memimpin kerajaan, Rakeyan Jamri memiliki track record tinggi. Hal ini dibuktikan dengan gelarnya yang berlapis, yakni saat memimpin Kerajaan Sunda dikenal masyarakat dengan sebutan Prabu Harisdharma, sedangkan setelah menguasai Kerajaan Galuh dikenal dengan sebutan Sanjaya.

(Nanda Aria)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement