PALESTINA - Seorang anggota parlemen Palestina pada Kamis (12/10/2023) mengatakan pemboman udara Israel yang terus berlanjut di Gaza tidak akan membawa perdamaian.
Hal ini diungkapkan ketika ia menyerukan gencatan senjata untuk membendung krisis kemanusiaan yang semakin parah di wilayah kantong padat penduduk tersebut.
Berbicara kepada John Vause dari CNN, Dr. Mustafa Barghouti, Presiden Inisiatif Nasional Palestina (PNI), sebuah partai politik yang berkantor pusat di Tepi Barat, mengatakan “dehumanisasi terhadap seluruh warga Palestina juga tidak akan menyelesaikan masalah.”
“Mengepung seluruh penduduk bukanlah solusi. Menyerang anak-anak dan perempuan dengan serangan udara yang mengerikan bukanlah solusi,” katanya.
Barghouti juga menyerukan pertukaran tahanan Palestina "segera" untuk membebaskan warga Israel yang disandera oleh Hamas.
Dia mengatakan ‘solusi dua negara segera’ adalah harapan terbaik untuk mencapai perdamaian abadi antara Israel dan Palestina.
“Tidak mungkin rakyat Palestina menyerah dalam perjuangan mereka demi kebebasan,” lanjutnya.
“Entah kita punya solusi dua negara sesegera mungkin, atau kita harus bersama-sama dalam kesetaraan, namun warga Palestina harus diperlakukan setara. Dan itu berarti hak demokrasi, sipil, dan nasional penuh bagi kedua bangsa,” tambahnya.
Sementara itu, Presiden Iran Ebrahim Raisi menuduh Israel melakukan "genosida" ketika terus menyerang sasaran di Gaza.
Raisi juga mengatakan pengepungan di Gaza – di mana air, listrik dan bahan bakar terputus – melanggar semua perjanjian internasional.
Dikutip BBC, Iran diketahui mendanai dan memperlengkapi Hamas di Gaza. Namun pada Selasa (10/10/2023), Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan negaranya tidak berada di balik serangan mematikan akhir pekan lalu terhadap Israel.
(Susi Susanti)