Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Ketinggian Air Capai Rekor Terendah di Sungai Mississippi, Kurang dari 3,5 Meter

Salsabila Fitirah Puteri , Jurnalis-Selasa, 17 Oktober 2023 |14:09 WIB
Ketinggian Air Capai Rekor Terendah di Sungai Mississippi, Kurang dari 3,5 Meter
Ketinggian air capai rekor terendah di Sungai Mississippi (Foto: AP)
A
A
A

NEW ORLEANS - Ketinggian air Sungai Mississippi telah mencapai rekor baru sebagai yang terendah, sepanjang perjalanan dari Missouri hingga Arkansas.

Menurut data dari National Weather Service (NWS), peristiwa ini menyebabkan terhalangnya pengiriman biji-bijian dan barang-barang penting lainnya menuju hilir selama salah satu waktu tersibuk dalam setahun.

Fenomena ini serupa seperti kejadian tahun lalu, ketika ratusan tongkang menganggur di sepanjang Sungai Mississippi karena perairan dangkal.

Dilansir dari ABC News, pada Senin pagi (16/10/2023), tingkat air Sungai Mississippi di Memphis, Tennessee, Osceola, dan Arkansas, tercatat berada -11,67 kaki atau 3,5 meter di bawah level normal.

Pada Senin sore (16/10/2023), tingkat air menyusut hingga -11,85 kaki di Memphis dan -11,8 kaki di Osceola, di mana titik rendah normalnya adalah -5 kaki.

Fenomena langka terjadi ketika Sungai Mississippi mengalami penurunan air secara berturut-turut selama dua tahun disebabkan karena cuaca panas dan kering yang berlarut-larut, seperti yang diungkapkan oleh data.

Kondisi kekeringan dari sedang hingga parah mendominasi sebagian besar wilayah sekitar Sungai Mississippi. Bahkan mengalami kekeringan luar biasa di negara bagian di wilayah aliran sungai yang lebih rendah, sesuai dengan informasi dari US Drought Monitor.

Menurut Jeff Graschel, seorang ahli hidrologi dari Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA), di masa lalu, rendahnya permukaan Sungai Mississippi terjadi hanya sekali setiap 10 tahun atau bahkan lebih jarang.

Tahun lalu, situasi tersebut menyebabkan ratusan jenis kapal seperti kontainer pengiriman, kapal pesiar, dan kapal rekreasi terdampar di lumpur dan pasir yang sebelumnya tidak terlihat di Mississippi.

Air sungai menjadi sangat dangkal, sehingga ratusan tongkang terperangkap selama berminggu-minggu saat mencoba membawa hasil panen ke sungai.

Biasanya, Korps Insinyur Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) secara berkala melakukan pengerukan di Mississippi untuk menghilangkan sedimen dan reruntuhan dari dasar sungai, menjaga jalur navigasi cukup dalam untuk tongkang. Namun, periode kekeringan yang parah memerlukan lebih banyak tindakan pengerukan.

Pada awal tahun ini, Divisi Lembah Mississippi dari Korps Insinyur Angkatan Darat AS memulai kegiatan pengerukan di area-area yang membutuhkan perawatan lebih rutin, dan mereka juga mengontrak kapal keruk tambahan untuk membantu dalam tugas tersebut.

Dalam keadaan darurat, Korps memiliki kemampuan untuk melepaskan air dari waduk-waduk di hulu sungai untuk mengisi kembali saluran air.

Sungai Mississippi adalah salah satu jalur perdagangan paling vital di benua AS, terutama saat bulan September dan Oktober tiba, yang menjadi waktu kunci bagi pengiriman biji-bijian melalui sungai menuju New Orleans dan Teluk Meksiko setelah panen musim gugur.

Jeff Worsham, yang menjadi manajer pelabuhan Osceola untuk perusahaan pertanian Poinsett Rice and Grain yang berbasis di Arkansas, mengatakan kepada ABC News bahwa meskipun panen sudah mencapai sekitar 90% selesai, dan para petani masih “berjuang” untuk memindahkan hasil panen mereka ke Mississippi.

Kapal-kapal tongkang tidak dapat dimuat hingga penuh karena bagian dasar sungai di dermaga pemuatan, demikian kata Worsham. Dia juga menambahkan bahwa sebagian muatan akan dimuatkan ke kapal-kapal tongkang setelah kapal tersebut mencapai perairan yang lebih dalam.

Selain itu, pembangkit listrik di Osceola telah kesulitan dalam menghasilkan tenaga listrik dari air selama tiga minggu terakhir karena pasokan air melalui pipa intake yang tidak mencukupi, demikian kata Worsham.

Nampaknya wilayah aliran Sungai Mississippi tidak akan menerima bantuan cuaca apapun dalam minggu mendatang, menurut perkiraan.

Meskipun ada kemungkinan hujan di Lembah Ohio dan hulu sungai, diperkirakan hal tersebut tidak akan mencukupi untuk mengatasi kekeringan dan mengembalikan tingkat air.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement