JAKARTA - Staf Khusus Presiden Diaz Hendropriyono mengatakan bahwa Indonesia menaikkan target pengurangan emisi atau Enhanced Nationally Determined Contribution (E-NDC) menjadi 32% atau setara dengan 912 juta ton CO2 pada tahun 2030.
Target tersebut dibuat untuk mengurangi emisi karbon yang menyebabkan peningkatan suhu bumi atau pemanasan global dan perubahan iklim. Emisi juga meningkatkan polusi udara.
Untuk itu, Diaz mengingatkan pada seluruh sektor untuk siap untuk membantu atau ikut mengimplementasikan kebijakan dan target yang telah ditetapkan pemerintah tersebut.
"Indonesia punya target pengurangan emisi pada tahun 2030 baik dengan bantuan maupun tanpa bantuan internasional,” kata Diaz, dalam keterangannya, Kamis (19/10/2023).
Diaz mengatakan, sektor energi, transportasi hingga agrikultur sudah dianalisa karena emisinya yang besar. Untuk itu, semua pihak harus mengupayakan pengurangan emisi untuk mencapai target pemerintah tersebut.

Selain itu menurut Diaz, peran industri semen ramah lingkungan bisa lebih didorong dan didukung pemanfaatannya di proyek-proyek pemerintah serta swasta.
Data yang diterimanya, industri semen menyumbang 7% emisi secara global. Secara nasional industri semen jadi kontributor mayoritas di sektor proses industri dan penggunaan produk (IPPU). Sehingga usaha penurunan emisi dari proses produksi semen akan sangat bermanfaat bagi pencapaian target E-NDC.