BALI - Penemuan mayat bayi terbungkus kresek putih di parkir premium sisi barat kawasan Terminal Keberangkatan Domestik Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali sontak menggegerkan pengelola bandara.
Orok berjenis kelamin laki-laki, awalnya ditemukan seorang petugas kebersihan saat membersihkan kawasan tersebut. Petugas Inafis Polda Bali kemudian melakukan pemeriksaan terhadap mayat bayi yang masih lengkap berisi tali pusar beserta ari-arinya.
Tim Opsnal Polres kawasan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali kemudian bergerak meminta keterangan sejumlah saksi, termasuk memeriksa beberapa CCTV. Pemetaan terhadap pelaku akhirnya menemui titik terang dengan mengarah pada seorang wanita.
Dari pantauan kamera pengawas, dicurigai pelaku adalah wanita berbaju blazer warna coklat, celana pendek hitam dan sepatu putih. Di area Terminal Keberangkatan Domestik, pelaku buru-buru turun dari taksi online dan langsung menuju counter cek in.
Pelaku kemudian kembali ke luar terminal untuk memastikan situasi aman. Dengan tergesa-gesa pelaku lalu membuang bungkusan plastik berisi orok bayi ke dalam tong sampah.
Pelaku kemudian kembali memasuki terminal keberangkatan domestik untuk terbang menuju Solo dan lanjut ke rumahnya di Semarang. Setelah memastikan identitas pelaku, Tim Opsnal Polres Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai pun bergegas menuju Semarang.
Kapolres Bandara I Gusti Ngurai Rai, AKBP Ida Ayu Wikarniti mengatakan, pelaku Zhafira Devi Liestiatmaja (28) akhirnya diamankan di rumahnya di Semarang tanpa perlawanan. Pelaku mengaku tindakan nekat mengakhiri nyawa buah hatinya dilakukan karena takut diketahui pacar barunya asal Singapura.
Anehnya, pelaku yang berprofesi menjadi selebgram sekaligus model ini mengaku tidak tahu jika sedang berbadan dua. Namun diakui, dirinya sudah tidak menstruasi sejak bulan Agustus.
Ironisnya, pelaku juga bingung terkait identitas pria yang menghamilinya karena sempat berhubungan badan dengan beberapa mantan pacarnya. Pelaku dikenakan Pasal 342 KUHP karena dianggap berencana menghilangkan nyawa buah hatinya.
(Widi Agustian)