Karena itulah, Ganjar menilai bilamana petani milenial diberikan sebuah fasilitas untuk mengembangkan sektor pertanian, maka akan timbul sebuah hal baru seperti yang dilakukan oleh Bowo.
“Sangat, ternyata ada anak-anak hebat. Saya kira banyak anak-anak muda yang seperti ini difasilitasi aja ya, ternyata ddengan fasilitas bagus mereka hebat,” tuturnya.
Sementara itu, Bowo menyatakan Artansi yang dibuatnya mengusung konsep pertanian terintegrasi untun pemberdayaan masyarakat di desanya.
“Jadi konsep kita usung pertanian terintegrasi dengan pemberdayaan masyarakat,” kata Bowo.
Menurut Bowo, Artansi Chandra Kahuripan terdiri dari 10 kelompok dengan jumlah anggotanya lebih dari 150 orang. Kebanyak, mereka yang aktif merupakan anak-anak muda di Desa Karangpucung.
“Semakin berkembang sampai angka pasti yerus bertambah dan anak-anak muda semakin kesini semakin banyak,” tutur Bowo.
Dalam kesempatan itu, Ganjar yang ditemani Siti Atikoh melihat-lihat kawasan Greenhouse di Desa Karangpucung, Kecamatan Kertanegara, Kabupaten Purbalingga, sebagai bagian dari Edu Wisata Area Pertanian Terintegrasi (Artansi).
(Angkasa Yudhistira)