Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Ramalan Sabdapalon soal Malapetaka dan Waktu Paling Sengsara Bagi Tanah Jawa

Tim Okezone , Jurnalis-Senin, 13 November 2023 |07:00 WIB
Ramalan Sabdapalon soal Malapetaka dan Waktu Paling Sengsara Bagi Tanah Jawa
A
A
A

JAKARTA - Kejatuhan Majapahit berawal dari candrasengkala dengan bunyi "sirna ilang kretaning bumi " dibaca sebagai 0041, memiki arti sebagai tahun 1400 Saka atau 1478 Masehi. Sengkala sendiri bisa dipahami sebagai “sirna hilanglah kemakmuran bumi”.

Beberapa sumber menjelaskan candrasengkala adalah gugurnya Bre Kertabumi atau Brawijaya V, raja ke-11 Majapahit oleh Girindrawardhana.

"Padahal, Brawijaya V sebenarnya tidak gugur, ketika Keraton majapahit diserang, Brawijaya V lolos dari kepungan prajurit Girindrawardhana. Dia menyamar sebagai pendeta Budha, kabur bersama abdi dalemnya Sabdopalon Noyogenggong. Mereka mempunyai tujuan ke Gunung Lawu. Sehingga Brawijaya dikenal dengan nama Eyang Lawu," ungkap Mas Syarif Hidayat, paranormal yang tinggal di Jababeka, Cikarang, Bekasi.

Sabdopalon adalah abdidalem yang sakti mandraguna. Mas Syarif Hidayat melanjutkan, Sabdopalon akan pergi selama 500 tahun, dan berjanji akan datang kembali di bumi Tanah Jawa (tataran nusantara) dibarengi dengan sejumlah tanda.

Tanda utamanya yaitu muntahnya lahar gunung Merapi ke arah barat daya, dengan baunya yang tidak sedap dan disusul bencana-bencana lainnya. Itulah tanda Sabdopalon telah datang.

Di dunia pewayangan, situasi ini dilambangkan dengan judul, “Semar Ngejawantah”. Secara hakekat, nama “Sabdo Palon Noyo Genggong” memiliki dua simbol yang menyatu, yaitu Hindu – Budha (Syiwa Budha).

Dalam kepercayaan Islam, dua satuan ini berbentuk dua kalimat Syahadat. Sementara di Bali, simbol tersebut dilambangkan dengan apa yang kita kenal sebagai “Sad Kahyangan Jagad”, yang memiliki arti delapan kekuatan dewa-dewa menyatu, menyambut dan menghantarkan Sang Hyang Ismoyo (Sabdo Palon) untuk turun ke bumi.

Sementara dalam kawruh Jawa, Sang Hyang Ismoyo merupakan sosok dewa yang dihormati oleh seluruh dewa-dewa lain. Gunung Merapi melambangkan hakekat tempat atau sarana menitisnya dewa ke bumi.

"Hal ini berhubungan dengan ramalan Sabdopalon tentang tanah Jawa. Sang Prabu Brawijaya mengadakan pertemuan dengan Sunan Kalijaga didampingi oleh Punakawannya yang bernama Sabda Palon Naya Genggong. Mereka berbicara, Sabdopalon mengatakan, kelak waktunya paling sengsara di tanah Jawa," papar Mas Syarief.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement