GAZA - Puluhan orang yang terluka terlihat dibawa dari reruntuhan dan ke rumah sakit (RS) di Gaza selatan sepanjang Senin (4/12/2023) akibat serangan Israel yang semakin meningkat. Hal ini terungkap menurut rekaman dari tempat kejadian.
Dalam video Reuters, seorang bayi terlihat dilarikan dari mobil sipil ke Rumah Sakit Nasser.
Bayi berusia 2 bulan terlihat terbaring di atas tandu, tampaknya tidak sadarkan diri, saat dokter melepas pakaian bayi dan menyambungkan bayi tersebut ke suplai oksigen.
“Mereka menyuruh kami meninggalkan Gaza, ada perang di Gaza, jadi kami pergi (ke utara) dan datang ke sini ke selatan seperti yang mereka minta. Tapi inilah yang kami temukan di selatan,” terang Ibrahim Esbeitan, ayah bayi dalam video sambil menunjuk ke arah anak tersebut.
"Apa yang bisa kami lakukan? Ini anak saya, dia lahir pada hari kedua perang dan kami belum bisa mencatatkan kelahirannya (di catatan sipil)," ujarnya.
Dalam video lain, seorang anak masuk ke pusat kesehatan yang sama dengan kepalanya dibalut perban kuning besar. Lebih banyak orang yang terluka terlihat dibawa ke ruang gawat darurat dalam keadaan tertutup debu – banyak di antaranya dibawa dengan mobil sipil, gerobak yang ditarik oleh keledai atau ambulans.
Di Salah Al-Arja, di Rafah, warga terlihat berusaha menyelamatkan orang yang mereka cintai dengan tangan kosong.
“Kami tertidur dan aman, mereka mengatakan kepada kami bahwa itu adalah daerah yang aman, Rafah dan semuanya, tapi pada pukul sepuluh lewat dua puluh, mereka menusuknya dengan tong, menghancurkan seluruh blok, ada anak-anak, wanita, dan para martir. Tidak ada yang aman. wilayah tersebut, baik Rafah, Khan Younis, Gaza, maupun Dier, mereka semua pembohong, mereka mengatakan itu adalah wilayah yang aman, mereka membiarkan kami mencari perlindungan, mereka mengevakuasi Khan Younis dan Gaza dan tetap saja mereka mengebom,” terang seorang warga setempat yang tidak disebutkan namanya kepada Reuters.