JAKARTA - Daerah Cilincing merupakan salah satu kecamatan yang berperan cukup penting di wilayah Jakarta Utara. Karena kecamatan ini memiliki lokasi strategis yang terletak di sebelah timur Pelabuhan Tanjung Priok.
Bagaimana sejarah dan asal usul daerah Cilincing Jakarta Utara ? mengapa daerah tersebut dinamai demikian ?
Dikenal sebagai daerah yang terletak di samping laut, Cilincing berasal dari kata Ci dan Calincing. Jika diartikan dalam bahasa Sunda arti kata Ci yatu sumber aliran air atau sungai.
Sementara arti kata calincing berasal dari nama salah satu jenis pohon yang banyak tumbuh di daerah tersebut, pohon tersebut merupakan tanaman belimbing wuluh atau nama lainnya averrhoa carambola. Sehingga ketika kedua kata tersebut digabung menjadi Cilincing.
Cilincing telah menjadi salah satu wilayah inti sejak zaman kolonialisme Belanda. Tepatnya daerah ini dijadikan sebagai tempat pelabuhan dan transit kapal maupun bagi ABK (Anak Buah Kapal).
Sejarah yang paling melekat pada daerah Cilincing adalah mendaratnya pasukan Inggris di Jakarta pada tahun 1811. Pada kala itu pasukan tentara Inggris yang berjumlah sekitar 12.000 tentara, mendaratkan kapalnya di wilayah Cilincing. Kedatangan pasukan Inggris membuat pasukan Belanda dipukul mundur. Kemudian Thomas Stamford Raffles seorang kewarganegaraan Inggris, menjabat menjadi salah satu Gubernur Jenderal Hindia Belanda dari tahun 1811-1815.
Selain dikenal karena dekat dengan Pelabuhan Tanjung Priok. Terdapat salah satu bangunan bersejarah yang terletak di daerah tersebut, yaitu Landhuis atau disebut juga rumah kongsi Cilincing yang dibangun oleh Justinus Vinck pada tahun 1740. Bangunan tersebut saat ini masih ada di daerah Cilincing, walaupun kondisinya sudah tidak baik.
Selain itu terdapat rumah kedua yaitu Landhuis Vredestein yang dibangun pada tahun 1750. Rumah ini dibangun oleh Nicholas Hartings yang merupakan Gubernur Pantai Utara Jawa.