JAKARTA - Koja, sebuah kecamatan yang terletak di Jakarta Utara, bukan hanya sekadar titik koordinat di peta ibu kota Indonesia. Wilayah ini menyimpan rahasia sejarah yang kaya dan asal usul yang menarik, menjadikannya sebagai bagian integral dari perjalanan panjang perkembangan Jakarta.
Berikut jejak sejarah dan asal usul Koja dengan memahami dua narasi yang berbeda tentang kenapa kawasan ini dinamakan Koja.
Asal Usul Nama Koja
Terdapat dua versi yang berbeda memberikan perspektif yang menarik. Menurut versi pertama, Koja diambil dari nama pohon koja, sejenis pohon yang mirip dengan pohon ambon.
Kawasan ini, pada masa lalu, diselimuti keberagaman vegetasi, termasuk tumbuhan koja. Ada yang tumbuh secara alami, tetapi banyak pula pohon yang sengaja ditanam oleh masyarakat setempat.
Masyarakat pada zaman itu terkesan oleh keindahan dan keberlimpahan pohon koja, mulai menyebut kawasan ini sebagai Koja. Seiring berjalannya waktu, nama Koja menjadi semakin melekat dan diterima oleh masyarakat sebagai identitas kawasan ini.
Versi kedua menciptakan kaitan antara Koja dan komunitas Khoja yang berasal dari India. Pada masa lalu, kawasan Koja pernah dihuni oleh orang-orang Khoja asal India. Mereka tidak hanya singgah sebentar, melainkan tinggal di sana selama puluhan tahun, membentuk keluarga, dan bahkan membentuk komunitas yang cukup besar.
Sejarah ini terkait dengan perjalanan pedagang Madagaskar yang pada suatu waktu singgah di Batavia, yang kini menjadi Jakarta. Orang-orang Khoja, sekelompok masyarakat dari India, memilih untuk menetap di Koja.
Mereka beradaptasi dengan lingkungan dan berbaur dengan masyarakat lokal. Dalam beberapa generasi, jumlah mereka menjadi dominan di kalangan penduduk Koja pada waktu itu.