Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Duka Jepang di Awal Tahun, Gempa Dahsyat hingga Tabrakan Pesawat di Bandara

Susi Susanti , Jurnalis-Rabu, 03 Januari 2024 |10:00 WIB
Duka Jepang di Awal Tahun, Gempa Dahsyat hingga Tabrakan Pesawat di Bandara
Duka Jepang di awal tahun, gempa dahsyat 7,6 SR hingga tabrakan pesawat di Bandara Henada, Tokyo, Jepang (Foto: Bharat Express)
A
A
A

TOKYO – Awal tahun 2024 cukup sulit dan berat bagi Jepang. Pada Senin (1/1/2024), Jepang dilanda gempa dahsyat 7,6 Skala Ritcher (SR) yang sempat memicu peringatan tsunami. Di bagian barat laut negara ini, ratusan rumah rata dengan tanah, banyak orang terjebak dan beberapa orang kesulitan mendapatkan air minum bersih.

Lalu dua puluh empat jam kemudian, tabrakan besar melumpuhkan bandara Haneda di Tokyo.

Tabrakan pesawat Japan Airlines A350 dengan pesawat milik Penjaga Pantai Jepang di Bandara Haneda, Tokyo, Jepang, pada Selasa (2/1/2024).

Insiden ini terjadi pada pukul 17:47 waktu setempat (08:47 GMT) pada Selasa (2/1/2024). Kobaran api dan asap langsung terlihat di area pesawat.

Pesawat yang lebih kecil itu sebenarnya akan mengantarkan makanan ke daerah yang terkena dampak gempa dan mengambil bagian dalam responnya.

Kini, lima awak Penjaga Pantai Jepang, yang mengoperasikan pesawat lebih kecil, tewas akibat tabrakan tersebut.

Petugas pemadam kebakaran berjuang melawan api selama berjam-jam.

Seluruh 379 penumpang dan awak pesawat komersial dari Sapporo, sebuah kota di pulau Hokkaido di Jepang utara, secara ajaib berhasil melarikan diri saat pesawat itu dilalap api.

Dua ahli mengatakan kepada BBC News Channel bahwa struktur utama pesawat Japan Airlines yang tetap utuh saat mendarat membantu evakuasi hampir 400 orang di dalamnya.

Mantan pilot Alastair Rosenschein mengatakan fakta bahwa badan pesawat Airbus A350 tidak pecah "meskipun terkena benturan keras" dengan pesawat lain memungkinkan kru untuk menghentikannya di landasan.

Konsultan penerbangan tersebut menambahkan bahwa A350 terbuat dari bahan modern yang kuat seperti serat karbon, yang telah terbukti mampu menahan kebakaran cukup lama sehingga membuat perbedaan.

Penyelidik sedang mengumpulkan apa yang terjadi pada pukul 17:47 waktu setempat (08:47 GMT) di bandara Haneda, dan mengapa dua pesawat bisa berada di landasan pada saat yang bersamaan.

Satoshi Yamake, seorang penumpang berusia 59 tahun, mengatakan dia merasakan pesawat "miring ke samping dan merasakan benturan besar" pada tabrakan awal.

Penumpang lain yang tidak disebutkan namanya menggambarkan ‘hantaman’, seperti pesawat bertabrakan dengan sesuatu saat mendarat.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement