JAKARTA - Tentara pria sangat familiar bagi masyarakat. Namun, lain hal dengan tentara wanita di Indonesia, sehingga mungkin banyak yang belum mengetahuinya sebutannya.
Indonesia sedianya juga memiliki para pejuang wanita yang bersatu dalam Tentara Nasional Indonesia (TNI). Peran wanita dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia tidak dapat diabaikan.
Wanita-wanita luar biasa ini turut serta dalam perjuangan dengan pendekatan mereka sendiri, berdiri bersama rekan pria di garis depan medan perang.
Sejak awal kemerdekaan Indonesia, banyak kelompok laskar wanita bersenjata yang teguh berdiri. Mereka tergabung dalam berbagai kelompok seperti Wanita Pembantu Perjuangan (WPP) di Yogyakarta, Barisan Puteri di Jakarta, Laskar Puteri Indonesia (LPI) di Surakarta, Laskar Wanita Indonesia (LASWI) di Bandung, dan sebagainya.
Indonesia juga memiliki unit-unit Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang terdiri dari wanita-wanita hebat. Mereka dikenal dengan sebutan yang berbeda-beda, tergantung pada angkatan TNI.
Namun, sebutan untuk tentara wanita Indonesia masih kurang dikenal oleh banyak masyarakat.
Istilah Tentara Wanita di Indonesia
Anggota tentara wanita Indonesia mendapat sebutan yang beragam dalam jajaran TNI. Di TNI Angkatan Darat, mereka dikenal sebagai Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad).
Sementara di TNI Angkatan Udara, mereka diidentifikasi sebagai Wanita Angkatan Udara (Wara). Sedangkan bagi wanita yang menjadi bagian TNI AL, mereka dikenal sebagai Korps Wanita Angkatan Laut (Kowal). Masing-masing memiliki sejarah dan latar belakang unik.
Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad) resmi berdiri pada 22 Desember 1961. Gagasannya datang dari tiga asisten pribadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat yang merasa perlu kehadiran wanita di lingkungan militer untuk melaksanakan tugas-tugas kewanitaan.
Gagasan ini mendapat dukungan langsung dari Letjen A.H Nasution, pemimpin TNI AD saat itu.
Sedangkan Kowal, setahun setelah kelahiran Kowad, TNI juga memperkenalkan Korps Wanita Angkatan Laut (Kowal) pada 26 Juni 1962. Kowal memberikan kontribusi wanita dalam pertahanan.
Korps Wanita Angkatan Udara (Wara) adalah yang paling terakhir dibentuk. Pada 12 Agustus 1962, Wara resmi terbentuk dengan tujuan memberikan kesempatan kepada wanita untuk menjadi bagian dari TNI AU seperti halnya para pria.
Wanita dapat bergabung dengan TNI melalui program militer sukarela. Mereka akan belajar mengubah gaya hidup sipil menjadi gaya hidup militer, mengikuti jejak para pria. Untuk ikut serta dalam program militer sukarela, wanita harus melewati serangkaian uji seleksi.
(Arief Setyadi )