Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

5 Negara yang Walk Out Saat Perwakilan Israel Pidato di Sidang DK PBB

Ludwina Andhara Herawati , Jurnalis-Senin, 29 Januari 2024 |18:16 WIB
5 Negara yang Walk Out Saat Perwakilan Israel Pidato di Sidang DK PBB
Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan berbicara pada pertemuan Dewan Keamanan PBB di New York, Amerika Serikat, 23 Januari 2024. (Foto: Reuters)
A
A
A

NEW YORK - Seorang perwakilan Israel untuk PBB, Gilad Erdan, menghadapi aksi 'walkout' dari beberapa duta besar, saat sesi Dewan Keamanan PBB yang membahas pengiriman bantuan ke Gaza.

Melansir Al Mayadeen, Erdan mengalami aksi tersebut ketika ia sedang menyatakan, bahwa dunia berusaha mengatasi masalah yang parah dengan berbagai langkah yang tidak memadai.

Kritik tampak meningkat terhadap Israel dan Amerika Serikat (AS), karena tingginya jumlah korban Palestina dalam perang di Jalur Gaza. Perang pada 7 Oktober 2023 tersebut telah menewaskan 25,7 ribu jiwa, dan sekitar 63 ribu terluka.

Menurut The Express Tribune, aksi 'walkout' merupakan aksi solidaritas, yang dilakukan oleh beberapa negara Arab. Aksi tersebut digambarkan sebagai aksi protes yang terkoordinasi.

Negara mana saja yang melakukan aksi 'walkout'? Berikut 5 negara yang melakukan aksi 'walkout' di sidang DK PBB.

1. Uni Emirat Arab (UEA)

Utusan UEA, Lana Zaki Nusseibeh, mengatakan bahwa negaranya tidak akan mendukung kembalinya status quo yang gagal.

Sebelumnya, solusi dua negara merupakan titik ahkir dari apa yang harus dibayangkan, dakan mengarah pada upaya diplomasi UEA.

2. Yordania

Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi, mendesak untuk mengentikan pembantaian Israel yang berlangsung di Gaza.

Safadi menekankan, bahwa Dewan Keamanan perlu melakukan resolusi yang 'mengikat' untuk memaksa penderitaan di Gaza. Ia bahwa hanya resolusi komprehensif, bukan parsial, yang dapat mewujudkan perdamaian abadi.BACA JUGA:

Safadi mengatakan, bahwa aspirasi politik dan agenda ekstremis kelompok radikal Israel tidak boleh menyandera masa depan kawasan.

3. Lebanon

Seorang Menteri Luar Negeri Lebanon, Abdallah Bou Habib, memperingatkan negara-negara, agar tidak terjebak strategi Israel, yang akan memperluas perang ke Lebanon.

Abdallah mengatakan, bahwa perlunya belajar dari kesalahan masa lalu, dan mengakui bahwa tidak bisa membatalkannya satu sama lain.

4. Iran

Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian, mengatakan bahwa dibandingkan menyerukan pihak lain untuk menahan diri, AS harus memaksa Israel untuk menghentikan perang, dan menarik keluar dari perangkap yang telah diatur oleh rezim Israel untuk menyeret AS.

Tentu keamanan tidak akan tercapai jika menggunakan kekerasan dan kejahatan genosida. Menurut Abdollahian, insiden terbunuhnya warga sipil di Gaza dan Tepi Barat tidak akan berlanjut sampai Hamas hancur total.

5. Indonesia

Mengutip VOA, Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, keluar dari ruangan. Diketahui, Retno dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) memutuskan untuk 'walkout'.

Juru Bicara Kementrian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal, mengatakan bahwa Retno dan para ketua delegasi negara lain keluar ruangan saat perwakilan Israel memberi pernyataan.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement