Di bawah guyuran hujan, Ganjar memberikan sambutan dan mengatakan kehadiran Fitri Nganthi Wani di acara itu menjadi pengingat baginya dan Mahfud MD. Menurutnya, pemimpin tidak boleh baperan dan marah.
"Anaknya Wiji Thukul mengingatkan dalam puisinya kepada kita, minimal untuk saya dan Pak Mahfud. Setidaknya untuk diri saya sendiri, bahwa pemimpin harus mendengarkan ketika rakyat sudah menyampaikan ekspresinya dengan segala caranya karena rakyat ya seperti itu maka kita tidak boleh marah, baperan,” kata Ganjar.
“Justru kita yang bisa memformulasikan apa yang menjadi kehendak rakyat agar sikap pemerintah bisa diterima dan cocok kehendaknya," imbuhnya.
Lebih lanjut, Ganjar memuji cara Fitri Nganthi menyampaikan pesan dalam seni puisi. Dirinya menyampaikan jika pesan yang disampaikan lebih mengena daripada pesan yang disampaikan lewat teriak-teriak.
"Suatu kesan yang menurut saya lagi-lagi dengan seni, dengan perasaan, dan lebih mak-jleb dibanding teriak-teriak," pungkas Ganjar.
(Khafid Mardiyansyah)