Sesampainya di Tlatah Blambangan, Damar Wulan hampir saja kalah dengan Minak Jinggo. Namun, atas pertolongan selir kembar dari Adipati Blumbung yang bernama Waito dan Puyengan hingga akhirnya Minak Jinggo mampu dikalahkan.
Hanya saja, selir kembar tersebut meminta syarat kepada Damarwulan untuk menikahinya. Maka sebagai bukti atas kemenangannya, maka Damarwulan membawa kepala Minak Jinggo sebagai persembahan kepada Putri Kencono Wungu.
Maka hingga saat ini di desa Unggahan, kecamatan Trowulan ada petilasan Minak Jinggo. Seketika itu, Raden Damar Wulan jumeneng menjadi raja Majapahit bergelar Brawijaya V didampingi permaisuri Kencono Wungu.
(Arief Setyadi )