Beberapa hari kemudian, kiai mendapatkan undangan ceramah ke satu rumah penduduk di gang sempit. Karena tidak dapat diakses dengan mobil, kiai meminjam motor pak pendeta.
Setelah pulang, sebelum mengembalikan motor, kiai mengambil gergaji besi dan menggergaji knalpot motor.
BACA JUGA:
Pendeta heran bertanya, “diapakan motor saya?”
Dengan enteng kiai menjawab, "Anda kemarin telah membaptis mobil saya sebelum Anda mengembalikannya. Jadi sekarang saya menyunat motor Anda."
(Salman Mardira)