Pada buku Babad Kedung Kebo, sang pangeran digambarkan memilih para pembantu terdekat, dan para panglima tentara pada masa awal Perang Jawa berdasarkan ilmu firasatnya ini. Memang secara umum pilihannya itu tepat.
Pangeran Diponegoro juga sangat hati-hati dan terampil dalam menggunakan uang. Sifat itu juga yang diterapkan Pangeran Diponegoro ketika bernegosiasi atas ganti rugi sewa lahan oleh orang-orang Eropa yang menyewa tanah di Yogyakarta.
(Angkasa Yudhistira)