Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Cerita WN Inggris Jadi Mualaf Usai Dekat dengan Mahasiswi Universitas Brawijaya

Avirista Midaada , Jurnalis-Kamis, 25 April 2024 |19:57 WIB
 Cerita WN Inggris Jadi Mualaf Usai Dekat dengan Mahasiswi Universitas Brawijaya
WN Jerman, James masuk islam di Universitas Brawijaya (foto: dok ist)
A
A
A

MALANG - Warga Negara Asing (WNA) asal Inggris memutuskan masuk Islam, atas bantuan Mualaf Center Universitas Brawijaya (UB). James, WNA Inggris yang awalnya mengenal Islam dari mahasiswi UB, akhirnya mengucapkan dua kalimat syahadat, dan menjadi mualaf.

Pengucapan dua kalimat syahadat ini di tuntun oleh Samsul Arifin, Dosen Pendidikan Agama Islam (PAI) UB. Kegiatan tersebut juga disaksikan oleh saksi-saksi yang hadir dari pengurus Masjid Raden Patah, maupun teman dari WNA Inggris tersebut.

James menuturkan, asal Inggris itu awalnya merupakan pertukaran pelajar Inggris dan Indonesia, semasa masih SMA. Kemudian James, lantas mengenal salah satu mahasiswi Program Magister Fakultas Teknik Pertanian (FTP), semasa pertukaran pelajar. Dari perkenalan inilah akhirnya, James mulai tertarik dengan islam.

"Setelah bertemu dengan Aisyah, kami mulai chating lebih intens dan membahas mengenai ajaran Islam. Tertarik karena ajaran kebaikannya," ucap James, nama panggilannya, melalui keterangannya, Kamis (25/4/2024).

Lama kelamaan dari pertukaran informasi mengenai Islam dengan Aisyah, memuat James kian tertarik dengan islam. Ia akhirnya mengucapkan dua kalimat syahadat pada Rabu (24/4/2024) di Masjid Raden Patah, Universitas Brawijaya, dengan bantuan Mualaf Center UB, yang dikelola beberapa dosen UB.

"Tidak ada unsur paksaan dari pihak manapun. Orang tua saya juga sangat support apa yang menjadi keputusan saya," ujar James.

Sementara itu, Humas Masjid Raden Patah, Aulia Luqman Aziz menyebut, mualaf center ini tidak hanya dapat digunakan oleh sivitas akademika UB saja, melainkan seluruh masyarakat baik dalam negeri dan luar negeri dapat mendapatkan fasilitas tersebut. Hal ini terlihat dalam proses mualafnya James, yang bukan merupakan mahasiswa atau bagian dari civitas akademi UB.

"Semua masyarakat dapat menggunakan layanan dari MRP. James ini tidak siapa-siapa di sini (bukan mahasiswa UB)," jelasnya.

Masyarakat yang ingin menggunakan layanan dari mualaf center, dapat langsung menghubungi pengurus MRP.

"Langsung saja hubungi pengurus MRP, nanti dokumen yang diperlukan akan kami siapkan," katanya.

Saat ini kata Luqman, Masjid Raden Patah (MRP) Universitas Brawijaya telah membimbing sebanyak 58 orang dari seluruh Indonesia, yang akhirnya memeluk Islam.

(Awaludin)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement