Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Perbedaan Gaza, Rafah, dan Tepi Barat Palestina

Rachel Eirene Nugroho , Jurnalis-Rabu, 01 Mei 2024 |17:43 WIB
Perbedaan Gaza, Rafah, dan Tepi Barat Palestina
Perbedaan Gaza, Rafah, dan Tepi Barat Palestina (Foto: AP)
A
A
A

PALESTINA - Semenjak terjadinya perang antara negara-negara Arab dengan Israel tahun 1948, wilayah Palestina terbagi menjadi dua bagian yaitu Jalur Gaza serta Tepi Barat.

Adapun dekat perbatasan antara Jalur Gaza dengan Mesir, terdapat satu kota yang sekarang menjadi jalur penyeberangan bagi penduduk Palestina yang terdampak dari perang Israel di Gaza. Kota tersebut bernama Rafah. Ketiga tempat ini saling berdekatan sehingga apa yang menjadi pembeda antara ketiga wilayah ini? Berikut perbedaan antara Gaza, Rafah, dan Tepi Barat Palestina dilansir berbagai sumber:

1. Jalur Gaza

Berbicara mengenai lokasi geografis Jalur Gaza, mengutip dari Wikipedia, Jalur Gaza merupakan wilayah Palestina yang berukuran lebih kecil jika dibandingkan dengan wilayah Tepi Barat. Di pesisir timur Laut Mediterania, Gaza berbatasan dengan Mesir di sebelah barat daya serta Israel disebelah timur dan utaranya. Awalnya wilayah ini merupakan wilayah kekuasaan Mesir pada perang Arab-Israel tahun 1948 dan menjadi tempat berlindung bagi warga Palestina yang terusir saat perang Palestina tahun 1948. Kemudian Israel berhasil merebut Gaza pada saat Perang Enam Hari tahun 1967 dan mulai menduduki wilayah Jalur Gaza hingga sekarang.

Mengutip Public Broadcasting Service (PBS), kelompok yang berkuasa di jalur Gaza adalah Hamas sejak tahun 2006. Kelompok Hamas merupakan sebuah kelompok bersenjata dan partaipolitik yang didirikan pada masa intifada atau saat Pemberontakan Palestina pertama yang melawan pemerintahan Israel tahun 1987-1993. Kelompok Hamas secara terang-terangan menentang keberadaan Israel dan telah melakukan tindakan kekerasan terhadap warga Israel.

2. Rafah

Rafah merupakan sebuah kota Palestina di sebelah selatan Jalur Gaza. Letaknya berada di 30 meter (19 mil) sebelah barat daya Kota Gaza. Jumlah populasi di Rafah pada tahun 2017 sebanyak 171.889 jiwa. Namun sejak pengeboman besar-besaran di Kota Gaza oleh Israel menyebabkan sebanyak 1,4 juta orang diyakini berlindung di Rafah pada bulan Februari 2024.

Mengutip dari Reuters, Rafah merupakan jalur penyeberangan yang terletak di perbatasan selatan Gaza dengan Mesir. Melalui jalur penyeberangan ini, banyak penduduk Palestina yang mengungsi dari jalur Gaza yang paling terdampak dalam perang antara Israel dan Hamas yang meletus sejak serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober.

Rafah sebagai satu-satunya jalur bagi warga Gaza juga digunakan sebagai jalur untuk mengirimkan truk bantuan bagi warga Palestina. Rata-rata truk yang melewati jalur Rafah berjumlah 14 truk tiap harinya, namun jumlah tersebut jauh lebih sedikit dari perkiraan para pejabat bantuan PBB yang memperkirakan sebanyak 100 truk akan masuk ke wilayah Gaza untuk memenuhi kebutuhan dasar warga Palestina di sana.

Adapun Israel bukanlah pihak yang secara langsung mengontrol penyeberangan Rafah, namun mereka tetap memantau semua aktivitas di Gaza selatan melalui pangkalan militer Kerem Shalom serta pengawasan lainnya. Israel juga rutin melakukan inspeksi terhadap truk-truk bantuan yang lewat jalur penyeberangan Rafah untuk mencegah masuknya beberapa bantuan seperti bahan bakar ke wilayah Jalur Gaza.

3. Tepi Barat Palestina

Tepi Barat merupakan wilayah terbesar diantara dua wilayah Palestina yaitu Sungai Yordan dan Jalur Gaza. Tepi Barat Palestina terletak di wilayah yang terkurung daratan di dekat pantai Laut Mediterania di wilayah Levant di Asia Barat. Tepi Barat berbatasan dengan Yordania dan Laut Mati di sebelah timur serta dengan Israel di sebelah selatan, barat, dan utara. Wilayah ini sudah menjadi kekuasaan Israel sejak tahun 1967.

Wilayah Tepi Barat dipegang oleh otoritas Palestina. Otoritas Palestina dengan kantor pusatnya di Tepi Barat beroperasi dari kota Ramallah. Otoritas Palestina yang terdiri atas beberapa faksi utama Palestina seperti Fatah dan Front Populer untuk Pembebasan Palestina (Popular Front for the Liberation of Palestine atau PFLP) dipimpin langsung oleh Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Mengutip U.S. Department of State, wilayah Tepi Barat ini terbagi menjadi wilayah A, B, dan C berdasarkan isi dari Perjanjian Oslo. Otoritas Palestina memiliki tanggung jawab formal atas keamanan di Area A serta mempertahankan kontrol administrasi di Area B. Sedangkan untuk Area C sepenuhnya dikendalikan oleh Israel.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement