Jaenab, pedagang tas yang berjuang setiap hari di jalanan Malioboro, juga merasakan kehangatan yang sama. Baginya, bantuan yang diterimanya menorehkan harapan baru di tengah kondisi dagangannya yang tidak menentu.
"Alhamdulillah senang banget. Saya kan jualan tas, dapat sembako kan senang. Kita jualan belum tentu (laku)," kata Jaenab dengan mata berbinar.
Warga lainnya, Bayu yang sehari-hari mengayuh becak melintasi jalan-jalan Yogyakarta juga merasa hari itu istimewa. Tak hanya dapat sembako, sore itu juga ia untuk pertama kalinya menginjakkan kaki di Istana.
"Ini dapat sembako. Alhamdulillah sangat membantu bagi warga kecil seperti saya. Mudah-mudahan lancar seterusnya ada sembako terus," ungkapnya.
Selesai berbagi, Presiden Jokowi berjalan kembali ke Gedung Agung. Pada sore itu, Istana Kepresidenan Yogyakarta tidak hanya menjadi simbol kekuasaan, tapi juga kehangatan dan kepedulian.
(Khafid Mardiyansyah)