Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Adian Napitupulu Jadi Ketua Pemenangan Pilkada Nasional: Usung Calon Bukan Karena Bapaknya Siapa!

Danandaya Arya putra , Jurnalis-Sabtu, 25 Mei 2024 |18:06 WIB
Adian Napitupulu Jadi Ketua Pemenangan Pilkada Nasional: Usung Calon Bukan Karena Bapaknya Siapa!
Adian Napitupulu jadi Ketua Pemenangan Pilkada Nasional PDIP (Foto : MPI/Danandaya)
A
A
A

JAKARTA - PDI Perjuangan menunjuk Adian Napitupulu sebagai Ketua Tim Pemenangan Pilkada Nasional. Dalam mengusung pemimpin daerah, Adian tak akan mempertimbangkan calon tersebut dari aspek nepotisme.

Dia menegaskan, jika seorang anak menteri tidak memiliki survei baik dalam wilayah tersebut, maka PDIP tak akan mengusung nama itu.

"Bagaimana menyeleksi calon kepala daerah itu, apa alat ukurnya? Kita melihat survei, jadi kita tidak pertimbangkan bapaknya siapa. Misalnya apakah bapaknya Presiden kah? Menteri kah? Segala macam itu enggak jadi pertimbangan utama kita. Pertimbangan utama kita adalah apakah rakyat menghendaki dia atau tidak," ujar Adian dalam jumpa persnya di arena Rakernas V di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta, Sabtu (25/5/2024).

PDIP tak ingin, mengusung calon yang justru menyengsarakan rakyat. Sebab menjadi kepala daerah memiliki tanggung jawab untuk banyak orang.

"Persiapan kita tentunya, kita mau memilih pemimpin-pemimpin daerah terbaik dan baik yang bisa kita dapatkan, kenapa? akan ada banyak jutaan rakyat di setiap wilayah yg harus dipertanggungjawabkan kehidupannya, pendidikannya secara sosial kemampuannya dan sebagainya," sambungnya.

Dalam pelaksanaan pilkada serentak, pertarungan diharapkan Adian berjalan antar masing-masing tim pemenangan, tanpa melibatkan aparatur negara. Agar kejadian di pilpres tak terulang lagi.

"Jangan ada lagi aparatur negara yang bekerja secara politik untuk kepentingan satu dua calon yang lain. Biarlah kemudian Pilkada ini memang yang diadu adalah Tim Pemenangan masing-masing, kemampuan partai politiknya. Jangan kita diadu dengan aparatur negara yang sama-sama kita biayai bersama-sama, itu tidak fair," katanya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement