Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pancasila Bukan Mantra, Tidak Bisa Dibumikan Lewat Indoktrinasi

Tim Okezone , Jurnalis-Jum'at, 31 Mei 2024 |22:07 WIB
Pancasila Bukan Mantra, Tidak Bisa Dibumikan Lewat Indoktrinasi
Webinar Hari Lahir Pancasila.
A
A
A

Menurut Matius, sila-sila dalam Pancasila sendiri merupakan kristalisasi nilai-nilai universal, misalnya seperti kemanusiaan, kebangsaan yang menjiwai sila persatuan, dan demokrasi yang menjiwai sila kerakyatan. Interaksi nilai-nilai lokal dan global ini, yang dilandasi nilai-nilai moral dan spiritual, merupakan proses penting dalam menjaga persatuan dan jati diri bangsa, seraya terus berinovasi untuk kemajuan dan kebaikan bersama.

“Program Literasi Keagamaan Lintas Budaya (LKLB) yang dijalankan Institut Leimena dan UIN Sunan Ampel, Surabaya, menjadi cerminan dari dua dimensi Pancasila yaitu bergotong royong dan berkebinekaan global. Program LKLB selama 2,5 tahun telah menjangkau 10.000 guru dari 37 provinsi dan bekerja sama dengan hampir 30 lembaga keagamaan dan pendidikan di Indonesia,” kata Matius Ho.

Senior Fellow University of Washington, Dr. Chris Seiple, mengatakan Pancasila adalah sebuah visi yang indah, sedangkan LKLB adalah jembatan yang mampu mengkontekstualisasikan dalam kehidupan masyarakat Indonesia. LKLB menyediakan kerangka bagaimana menjumpai orang lain yang berbeda lewat tiga kompetensi, yaitu pribadi, komparatif, dan kolaborasi, serta tiga keterampilan yaitu komunikasi, evaluasi, dan negosiasi.

Presiden International Religious Freedom Secretariat, Nadine Maenza, mengatakan jika kita meyakini bahwa orang dari agama lain adalah ancaman bagi kita, maka perdamaian dan stabilitas akan runtuh. Itulah sebabnya, pendidikan LKLB mampu menghasilkan pemahaman, penerimaan, dan pada akhirnya rasa saling percaya.

Ketua Tim Kerja Transformasi Pembelajaran Direktorat Guru Pendidikan Dasar, Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nita Isaeni, mengatakan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) telah dirasakan manfaatnya oleh para guru, antara lain terciptanya lingkungan belajar yang aman, guru lebih antusias, siswa lebih terbuka, dan terjadi pengembangan karakter, serta proses penyelesaian masalah siswa dan guru melalui kekerasan fisik/verbal telah berkurang digantikan dialog.

Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Ampel, M. Thohir, mengatakan Pancasila memainkan peran penting untuk menciptakan masyarakat inklusif dan kohesif. Pancasila dibangun dari rasa solidaritas sosial antar anggota masyarakat.

(Salman Mardira)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement