Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

NU dan Cerita di Balik Penetapan Hari Lahir Pancasila 1 Juni

Arief Setyadi , Jurnalis-Sabtu, 01 Juni 2024 |06:07 WIB
NU dan Cerita di Balik Penetapan Hari Lahir Pancasila 1 Juni
Pancasila (Foto: Ist)
A
A
A

JAKARTA - Hari Lahir (Harlah) Pancasila resmi ditetapkan melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016. Keputusan ini diambil setelah Nahdlatul Ulama (NU) secara resmi mengusulkan kepada Presiden Joko Widodo untuk menetapkan 1 Juni 1945 sebagai hari kelahiran Pancasila.

Melansir NU Online, usulan tersebut disampaikan dalam peringatan Harlah ke-93 NU di Lapangan Candra Wilwatikta, Pasuruan, Jawa Timur, yang dihadiri sekitar 15.000 orang dari kalangan warga NU dan ormas-ormas se-Jawa Timur.

Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj menyatakan bahwa NU telah melakukan berbagai kajian akademis, baik historis maupun ideologis.

"Hasilnya tidak dapat dipungkiri bahwa pada tanggal 1 Juni 1945 itulah di depan Sidang BPUPKI Bung Karno untuk pertama kalinya mencetuskan dan menawarkan gagasannya tentang lima dasar Indonesia merdeka yang beliau beri nama Pancasila," ujar Kiai Said, Sabtu 30 April 2016 silam.

Megawati Soekarnoputri, yang diundang khusus oleh panitia Harlah ke-93 NU sebagai Presiden RI ke-5 dan putri Bung Karno, menerima dokumen kajian akademis yang disusun oleh PBNU tentang penetapan 1 Juni 1945 sebagai Hari Lahir Pancasila.

Dokumen tersebut diserahkan langsung oleh KH Said Aqil Siroj di hadapan 15.000 hadirin dan tokoh-tokoh NU se-Jawa Timur.

Penetapan Hari Lahir Pancasila dianggap penting untuk mengokohkan dasar negara sebagai fondasi kehidupan berbangsa dan bernegara.

NU, dengan sejarah panjangnya dalam merumuskan dan menegakkan Pancasila, memberikan masukan berharga agar Harlah Pancasila diperingati setiap tahun pada tanggal 1 Juni.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement