GAZA – Kelompok sayap bersenjata Hamas dan Jihad Islam mengatakan para pejuang melawan pasukan Israel dengan roket anti-tank dan bom mortir, dan di beberapa daerah meledakkan alat peledak yang sudah dipasang sebelumnya terhadap unit-unit tentara.
Sayap bersenjata Hamas mengatakan pada Kamis (20/6/2024) bahwa pejuangnya menyerang dua tank Israel dengan roket anti-tank di kamp Shaboura di kota Rafah. Setelah serangan itu, tentara melarikan diri ke gang-gang kamp sebelum ditembak mati oleh para pejuang, kata kelompok itu. Belum ada komentar langsung dari Israel mengenai klaim Hamas tersebut.
Pada Kamis (20/6/2024), pihak berwenang Israel membebaskan 33 warga Palestina yang telah ditahan selama beberapa bulan terakhir oleh pasukan Israel di berbagai wilayah kantong tersebut. Para tahanan yang dibebaskan dirawat di Rumah Sakit Al-Aqsa di Deir Al-Balah di Jalur Gaza tengah setelah mereka mengeluhkan penyiksaan dan penganiayaan yang dilakukan oleh sipir penjara Israel.
Dikutip Reuters, Israel membantah melakukan penganiayaan terhadap tahanan Palestina. Kelompok hak asasi manusia Palestina dan internasional telah mengkritik apa yang mereka katakan sebagai perlakuan buruk Israel terhadap tahanan Gaza dan berulang kali menuntut agar Israel mengungkapkan keberadaan dan informasi tentang kesejahteraan mereka.
Kampanye darat dan udara Israel dipicu ketika militan pimpinan Hamas menyerbu Israel selatan pada 7 Oktober, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera lebih dari 250 orang, menurut penghitungan Israel.