CCTV secara leterlek adalah singkatan dari Close Circuit Television, di mana awalnya berarti (siaran) televisi secara tertutup / terbatas alias tidak bisa diakses atau ditonton secara terbuka oleh pihak luar / pihak lain diluar yang memang tersambung ke sirkuit / jaringannya.
Istilah ini dibuat utk membedakannya dgn (siaran) televisi yang sengaja dipancarluaskan secara terbuka alias dibroadcast sehingga umum / khalayak ramai bebas bisa melihatnya, biasanya menggunakan pesawat penerima TV yg menerimanya melalui frekuensi VHF, UHF, S-Band, Satelit yg dulunya Analog dan kini sudah Digital dan seterusnya.
Namun seiring perkembangan jaman, istilah CCTV ini sekarang lebih lazim diartikan sebagai "Surveilance Camera" atau Kamera Pengawas yg lazimnya juga memang terbatas utk hanya bisa dilihat oleh pihak yang memasangnya saja dan bertujuan guna pengawasan subyek / area tertentu. Letak kamera CCTV ada yang bersifat terbuka / secara jelas terpasang dan diinformasikan keberadaannya atau diumumkan utk tujuan Transparansi informasi, maupun yg tertutup / sengaja disembunyikan utk tujuan tertentu demi keamanan sistem CCTV tersebut (misalnya demi kerahasiaan sistem tertentu).
Lucunya sekarang ini karena secara manusiawi orang akan takut bila ada keberadaan Camera CCTV (untuk misalnya lebih berhati-hati bersikap / berkendara), justru kini banyak ditemukan "Fake-camera CCTV" yang sengaja juga dipasang pihak-pihak tertentu sekedar untuk "menakut-nakuti" pihak lain, padahal di kamera palsu tersebut tidak berfungsi apa-apa, meski kadang ada juga Lampu LED / Light Emitting Diode yang berkedip-kedip dan bahkan bisa bergerak (Panning kekanan-kiri) untuk mendramatisir kesan "sungguhan"-nya.
Sejarah CCTV
Sejarahnya kamera CCTV (dalam arti Kamera pengawas / surveilance) dibuat oleh Walter Bruch tahun 1942 di Jerman. Kamera CCTV ini pertama kali digunakan utk memantau roket V-2 di saat Perang Dunia (PD) II. Selanjutnya di tahun 1949, CCTV mulai dikomersialkan dan bisa dibeli oleh masyarakat biasa antara lain digunakan oleh pemerintah dan pihak swasta guna kepentingan pengawasan.
Tidak hanya di Jerman, CCTV mulai meluas di tahun 1960-an hingga ke Inggris dan seluruh benua Eropa. Ameeika, Jepang, Korea dan China kemudian menyusul dgn banyak memproduksi perangkat CCTV dengan berbagai spesifikasinya.
Perkembangan teknologi juga sangat mempengaruhi teknologi CCTV ini, mulai dari resolusi dan jenis kemampuan kamera yang dipakai, system perekaman yang digunakan hingga teknologi pemantauan / pendistribusiannya, meski sifatnya masih "terbatas" namun secara de facto saat ini CCTV bahkan sudah bisa diakses secara remote dari tempat yang sangat jauh sekalipun menggunakan teknologi satelit dan atau internet.
Sifat inilah yang sekarang bisa dikatakan kalau CCTV sudah tidak benar-benar "tertutup" lagi.