BELARUSIA – Presiden Belarusia Alexander Lukashenko menuduh Barat mempertaruhkan atau mempermainkan situasi yang tidak stabil di Kursk yang akan mendorong mobilisasi pasukan di Belarusia dan Rusia. Kemudian hal ini akan mengguncang masyarakat dari dalam.
"Kami tidak menginginkan eskalasi dan kami tidak menginginkan perang melawan seluruh negara Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Kami tidak menginginkan itu," katanya.
Namun jika Ukraina benar-benar memprovokasi Belarusia, Lukashenko memperingatkan pihaknya tidak punya pilihan lain.
Lukashenko menyebut konflik itu sebagai perang bersama Belarusia dan Rusia melawan ‘binatang-binatang buas’ yakni Kyiv dan sekutu Baratnya. Dia mengatakan Moskow akan mendukung jika Belarusia diserang.
Pada Sabtu (10/8/2024), ibu kota Belarusia, Minsk mengatakan pihaknya mengirim pasukan untuk memperkuat perbatasan selatannya dengan Ukraina setelah menuduh Kyiv melanggar wilayah udaranya dengan pesawat nirawak. Kyiv mengatakan tidak melihat tanda-tanda peningkatan kekuatan semacam itu.
Lukashenko mengulangi klaim tentang pelanggaran wilayah udara dan mengatakan pasukan Belarusia dikirim ke perbatasan untuk mencegah serangan.
Ia mengatakan Minsk tidak melihat alasan untuk menggunakan senjata nuklir Rusia, yang dikerahkan di wilayah Belarusia tahun lalu, kecuali perbatasannya dilanggar.