JAKARTA - Anggota DPR RI, Herman Khaeron, menegaskan pentingnya diversifikasi dan kedaulatan pangan untuk membangun kemandirian pangan. Hal tersebut ia sampaikan saat menjadi narasumber dalam acara Digication Batch 7 yang diselenggarakan Universitas Insan Cita Indonesia (UICI).
Politikus Partai Demokrat ini menyampaikan bahwa diversifikasi pangan merupakan strategi utama dalam menghadapi tantangan global terkait ketergantungan impor dan pengendalian oleh negara asing.
“Sistem pangan yang mandiri harus mengedepankan mekanisme yang berbasis komunitas, berkolaborasi, dan memanfaatkan teknologi cerdas serta agroindustri lokal,” ujarnya dikutip, Minggu (22/9/2024).
Menurutnya, melalui diversifikasi pangan, maka dapat mengurangi dominasi korporasi asing yang mengendalikan input dan produksi.
“Diversifikasi ini harus berbasis pada nilai ekologis dan humanis, menghargai keragaman geografi dan demografi, serta sejalan dengan perkembangan masyarakat 5.0," ujar Herman.
Koordinator Presidium KAHMI itu menambahkan, bahwa diversifikasi pangan harus disertai dengan pengembangan sistem pendukung yang komprehensif, mulai dari sistem irigasi, agraria, lingkungan, hingga agroindustri yang berkelanjutan.
“Tanpa hal tersebut, kemandirian pangan hanya akan menjadi wacana dan tidak terwujud dalam kebijakan nyata,” ucapnya.
Lebih lanjut, dia menekankan bahwa kedaulatan pangan tidak hanya sebatas kemampuan produksi dalam negeri, namun juga kemampuan mengelola input pertanian seperti benih, bibit, pakan, obat-obatan, serta teknologi pertanian yang bebas dari kendali pihak asing.