Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

4 Negara Mayoritas Syiah, Salah Satunya Sedang Berkonflik dengan Israel

Naomi Angelina Panjaitan , Jurnalis-Kamis, 10 Oktober 2024 |18:18 WIB
4 Negara Mayoritas Syiah, Salah Satunya Sedang Berkonflik dengan Israel
Syi’ah percaya bahwa mereka memiliki otoritas spiritual dan politik khusus atas umat Islam(Foto: Ilustrasi/The National Interest)
A
A
A

IRAN - Syiah Islam adalah cabang kedua terbesar dalam Islam. Ajaran ini meyakini bahwa Nabi Muhammad SAW menunjuk Ali bin Abi Thalib sebagai penerusnya dan Imam sebagai pemimpin spiritual dan politik. Syiah percaya bahwa mereka memiliki otoritas spiritual dan politik khusus atas umat Islam.

Peristiwa seperti syahidnya Husain dalam Pertempuran Karbala pada tahun 680 M juga membentuk identitas Syiah, menjadikannya sebagai aliran agama dengan ritual dan memori kolektif yang berbeda.

Aliran ini diikuti oleh sekitar 10-15% umat Muslim di dunia. Meski terdapat banyak aliran dalam Syiah, Syiah Dua Belas Imam adalah aliran terbesar dan paling berpengaruh, mencakup sekitar 85% dari seluruh penganut Syiah. Berikut negara-negara yang mayoritas penduduknya menganut aliran Syiah dilansir berbagai sumber:

1. Iran

Melansir Iran Safar, Iran adalah negara yang mayoritas penduduknya menganut agama Syiah. Sekitar 89% dari total populasi Muslim di Iran adalah Syiah, menjadikannya cabang Islam yang dominan. Mayoritas penganut Syiah di Iran adalah dari sekte Twelver, yang percaya pada penunjukan dua belas imam secara ilahi.

Islam diperkenalkan ke Iran pada abad ke-7 M, yang awalnya mayoritas orang Iran adalah penganut Sunni. Namun pada abad ke-16, Syiah mulai berkembang dan menjadi kekuatan politik dan agama yang signifikan. Saat ini, Islam Syiah mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan masyarakat Iran, termasuk hukum dan budaya.

Syiah bukan hanya sekadar agama di Iran, tetapi juga merupakan elemen penting dari identitas bangsa. Dengan adanya pengaruh politik dan spiritual dari Syiah, Iran dikenal sebagai pusat dari keyakinan ini di dunia. Praktik-praktik keagamaan Syiah sangat mendalam dalam masyarakat Iran dan menciptakan banyak tempat suci yang menjadi tujuan peziarah dari berbagai negara.

 

2. Irak

Menyadur Britannica, seperti halnya komunitas Syiah di Iran, Syiah di Irak juga mengikuti aliran Twelver. Meskipun Iran dikenal sebagai republik Islam Syiah terkemuka, Irak juga memiliki peran penting sebagai pusat fisik dan spiritual Syiah di dunia Islam. Dua kota suci utama bagi Syiah, Najaf dan Karbala, terletak di Irak selatan.

Selain itu, Kūfah, sebuah kota yang terletak di wilayah Irak, dekat dengan kota Najaf juga dihormati karena menjadi lokasi pembunuhan Ali bin Abi Thalib, khalifah keempat, pada abad ke-7. Sāmarrāʾ merupakan kota yang lebih jauh ke utara dekat Baghdad, juga sangat berarti bagi Syiah karena Muhammad al-Mahdi al-Hujjah, Imam ke-12 dalam ajaran Syiah pernah tinggal sebelum menghilang secara misterius.

Pada masa sebelum modern, Irak selatan dan timur menjadi tempat pertemuan budaya dan agama antara dunia Syiah Arab dan Persia. Para cendekiawan agama bergerak bebas antara kedua wilayah ini. Bahkan hingga waktu yang relatif baru, banyak cendekiawan Iran terkenal yang belajar atau mengajar di madrasah besar di Najaf dan Karbala. Misalnya, Ayatollah Ruhollah Khomeini menghabiskan banyak tahun mengajar di Najaf saat dalam pengasingan.

3. Azerbaijan

Melalui Wikipedia, Islam adalah agama mayoritas di Azerbaijan, tetapi negara ini dikenal sebagai negara paling sekuler di dunia Muslim. Menurut perkiraan pemerintah, populasi Muslim di Azerbaijan adalah sekitar 55%-65% Syiah dan 35%-45% Sunni, meskipun perbedaan ini tidak ditekankan secara resmi. Hubungan antara Syiah Azerbaijan dan Iran, sebagai negara tetangga yang merupakan kekuatan Syiah dominan, tidak terlalu dekat, terutama sejak pertengahan 1990-an.

Islam Syiah di Azerbaijan lebih umum ditemukan di wilayah barat, tengah, dan selatan, dengan desa-desa sekitar Baku dan daerah Lankaran sebagai basis kekuatan Syiah. Peran Islam dalam politik dan kehidupan sehari-hari di Azerbaijan tergolong kecil. Meskipun mayoritas penduduk mengidentifikasi diri sebagai Muslim, hanya sebagian kecil dari mereka yang memiliki pemahaman dasar tentang pilar-pilar dalam ajaran Islam. Bagi banyak orang Azerbaijan, hubungan dengan Islam lebih terkait dengan identitas etnis atau nasional daripada sekadar agama. Meskipun mayoritas masih mengidentifikasi sebagai Muslim, masyarakat Azerbaijan tetap relatif sekuler setelah runtuhnya Uni Soviet.

 

Pemerintah Azerbaijan mempertahankan posisi sekuler, dan konstitusi juga menyatakan Azerbaijan sebagai negara sekuler. Dalam langkah untuk meningkatkan sekularisme, pemerintah melarang penggunaan hijab di sekolah-sekolah dan mengajukan amandemen baru untuk undang-undang agama.

4. Bahrain

Berdasarkan data yang dilansir oleh Wikipedia, mayoritas penduduk Bahrain adalah Muslim Syiah, yang diperkirakan mencapai sekitar 55-60% dari populasi Muslim Bahrain. Namun, keluarga kerajaan Bahrain, Al Khalifa, yang berkuasa sejak tahun 1783 menganut Islam Sunni. Meski mayoritas masjid utama di Bahrain adalah Syiah, pemerintahan negara ini didominasi oleh penguasa Sunni.

Pada tahun 1979, sekitar 55% warga negara Bahrain diperkirakan adalah Syiah. Namun, jumlah ini mengalami penurunan karena peningkatan naturalisasi migran Sunni. Menurut data resmi terbaru dari 2011, sekitar 51% dari warga negara Bahrain adalah Sunni, sementara populasi Syi’ah turun menjadi sekitar 49%.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement