Kendati demikian, Anwar menyarankan agar pihak sekolah bisa menjalin komunikasi dengan para orang tua dan masyarakat. Tujuannya, kata dia, supaya anak-anak tetap mendapat pendidikan.
"Untuk itu Kemenag sebaiknya dalam waktu dua bulan ini menyusun program bersama dengan pihak orang tua dan masyarakat sehingga pendidikan anak tetap bisa berkangsung," tutur Anwar.
"Apa materi dan pengalaman yang akan diperdapat oleh sang anak hendaknya dirancang oleh pihak sekokah dengan pihak orang tua, masyarakat dan anak sendiri, agar program libur selama puasa tersebut benar berarti dan bermakna tidak saja bagi sang anak tetapi juga bagi orang tua dan lingkungan serta sekolahnya," imbuhnya.
Anwar pun menyarankan agar materi pembelajaran di rumah bisa diarahkan pada terciptanya kecerdasan dalam bidang agama, sosial, seni dan budaya, ekonomi dan bisnis, politik, kesehatan dan olahraga dan lain-lain.
"Jadi anak-anak yang akan kita bentuk itu tidak hanya cerdas otaknya, tapi mereka juga menjadi anak yang beriman dan bertaqwa serta berakhlak mulia yang selama bulan puasa merrka perdapat di rumah dan di masyarakat," tutur Anwar.