Bahlil juga mengklaim dirinya siap untuk mempertaruhkan reputasi dan nyawanya demi masyarakat dan negara.
"Saya tahu ini adalah keputusan yang tidak populer bagi saya, tapi untuk memastikan hak-hak rakyat mendapat dari apa yang negara berikan maka jangankan popularitas nyawa pun saya siap berikan untuk rakyat bangsa dan negara," ucapnya.
Di sisi lain, Bahlil juga menyoroti adanya masalah gas elpiji 3 Kg yang dioplos ke tabung gas elpiji 12 Kg. Dia menuturkan masalah ini juga memunculkan potensi kebocoran harga.
"Itu dioplos minta ampun. Gas 3 Kg diambil dioplos ke tabung 12 Kg kemudian dijual ke industri, itu rata-rata 5-10 persen bocornya. LPG itu coba cek benar nggak 3 Kg, ada yang cuma 2,5 Kg, ada yang cuma 2,4 Kg. Jadi ada 3 potensi kebocoran daripada LPG," tuturnya.
(Angkasa Yudhistira)