Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Menag Nasaruddin: Kemajuan Teknologi Ungkap Kebenaran Ilmiah Alquran

Fahmi Firdaus , Jurnalis-Selasa, 18 Maret 2025 |13:28 WIB
Menag Nasaruddin: Kemajuan Teknologi Ungkap Kebenaran Ilmiah Alquran
Menag: Kemajuan Teknologi Ungkap Kebenaran Ilmiah Alquran
A
A
A

JAKARTA - Kementerian Agama RI menggelar Peringatan Nuzulul Qur’an Tingkat Kenegaraan 1446 H bertajuk "Merawat Kerukunan Umat dan Membangun Cinta Damai melalui Alquran", di Kantor Kemenag, Jakarta. Acara ini dihadiri sejumlah tokoh nasional dan perwakilan negara sahabat.

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengatakan, Alquran tetap relevan di era kecerdasan buatan (AI). Dikatakannya, kemajuan teknologi justru semakin mengungkap kebenaran ilmiah yang terkandung dalam kitab suci umat Islam.

“Alquran tidak hanya memberi kepuasan bagi umat di masa Nabi. Saat ini, Al-Qur’an juga memberi kepuasan intelektual bagi masyarakat di era AI,” ujar Nasaruddin dikutip, Selasa (18/3/2025).

Nasaruddin mengutip temuan William Brown yang mengatakan bahwa dedaunan mengeluarkan getaran, dan getaran tersebut, ketika direkam menggunakan AI, menghasilkan pola bertuliskan “Allah”. Menurutnya, hal ini membuktikan bahwa seluruh alam semesta bertasbih kepada Allah sebagaimana tertuang dalam Alquran.

Dia juga mengungkapkan pentingnya menjaga hubungan harmonis dengan lingkungan, sebagaimana yang ditekankan dalam konsep ekoteologi Islam.

“Seluruh alam semesta merupakan saudara kembar manusia sebagai makhluk ciptaan Allah. Tidak ada benda mati, semuanya bertasbih kepada-Nya,” jelasnya.

Nasaruddin juga mengulas bahwa Alquran diturunkan untuk membimbing manusia kembali kepada fitrah keilahiannya. Ia menjelaskan bahwa Allah memiliki dua aspek, yakni The Lord yang maskulin dan perkasa, serta The God (Rabbun) yang penuh kasih dan pemeliharaan.

“Menariknya, 80 persen dari 99 Asmaul Husna bersifat feminim, seperti Ar-Rahman dan Ar-Rahim, yang berulang kali disebut dalam Al-Qur’an. Ini menunjukkan bahwa Allah lebih menonjol sebagai Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang,” terangnya.

“Jika seluruh ayat Alquran diringkas menjadi satu kata, maka kata tersebut adalah cinta. Karena itu, ia menegaskan bahwa Islam seharusnya diperkenalkan dengan kelembutan dan penuh kasih sayang,” pungkasnya.

 

Di tempat yang sama, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Dirjen Bimas Islam) Kemenag, Abu Rokhmad, mengatakan, peringatan Nuzulul Qur’an tahun ini diawali dengan Gerakan Indonesia Khataman. Sebanyak 350.000 khataman Alquran telah diselesaikan dalam satu hari pada 16 Maret 2025.

Selain itu, Kemenag juga meluncurkan Penulisan Mushaf Nusantara sebagai bagian dari upaya pelestarian dan pengembangan Al-Qur’an bercorak khas Indonesia. Menag Nasaruddin Umar dijadwalkan menorehkan titik pada lafaz basmalah sebagai simbol dimulainya penulisan mushaf tersebut.

“Nuzulul Qur’an adalah peristiwa monumental yang membawa perubahan besar bagi peradaban manusia. Al-Qur’an hadir sebagai pedoman hidup yang mengajarkan kemanusiaan, keadilan, dan harmoni,” ujar Abu.

Ia mengatakan, sebagai negara dengan keberagaman etnis dan budaya, Indonesia memiliki potensi konflik horizontal. Namun, jika setiap pemeluk agama mengamalkan ajaran kitab sucinya, kerukunan dan kedamaian akan terus terjaga.

 

Dalam kesempatan itu, penceramah Kiai Said Agil Husin Al Munawar yang juga mantan Menag  membahas peran Alquran dalam membentuk kesadaran ekologis umat Islam. Ia menjelaskan, manusia ditetapkan sebagai pemimpin di bumi dengan tanggung jawab untuk memelihara dan mengelola alam secara bijaksana.

“Tafsir ekologis dalam Islam menegaskan bahwa manusia adalah khalifah yang diberi amanah untuk memakmurkan bumi. Untuk itu, Islam mengajarkan untuk tidak berlebihan dalam menggunakan sumber daya, menghemat air dan energi, serta mengurangi penggunaan plastik,” tandasnya.

(Fahmi Firdaus )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement