Setalah 12 tahun mencari ilmu nyantri ke karysan Pawitra, Gajah Mada kembai ke ibu bapaknya di Kampung Pandakan. Selanjutnya atas nasehat bapaknya Gajah Pagon, Gajah Mada diiizinkan untuk pergi di Majapahit mengabdi di lingkungan kedaton.
Saat itu tahta Majapahit telah diduduki oleh Raja Jayanegara pada 1309 - 1328 Masehi, putra Kertarajasa Jayawardhana alias Raden Wijaya, raja Majapahit tempo pemerintahan antara 1293 - 1309.
Dari pendidikan selama kecil inilah tak heran bila Gajah Mada telah dibekali ilmu kewiraan sesuai bertugas langsung diterima di kesatuan pengawal raja, Bhayangkara, karena dia adalah anak Gajah Pagon. Pada serat Pararaton menyebutkan bahwa Gajah Pagon adalah sahabat dan pengikut Raden Wijaya yang setia, walaupun terluka.
Gajah Pagon sendiri akhirnya mampu membantu Raden Wijaya dan kawan - kawannya untuk menahan serangan dari tentara Kediri. Bhayangkara sendiri merupakan pasukan khusus pengiring setia Raden Wijaya. Pasukan inilah yang selalu menjaga dan mengawal Raden Wijaya sewaktu melarikan diri dari kejaran tentara Kediri, mengiringinya ke Madura.
Singkat cerita akhirnya Gajah Mada dibina di pasukan Bhayangkara ini, dari sini kisah Gajah Mada muda mulai mengabdikan diri menjaga raja dan mengembangkan kejayaan Kerajaan Majapahit.
(Puteranegara Batubara)