Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Deretan Negara Semenanjung Asia yang Bersahabat dengan Kerajaan Majapahit

Avirista Midaada , Jurnalis-Kamis, 01 Mei 2025 |08:35 WIB
Deretan Negara Semenanjung Asia yang Bersahabat dengan Kerajaan Majapahit
Ilustrasi Kerajaan Majapahit (Foto: Wikipedia)
A
A
A

KERAJAAN Majapahit menjalin hubungan dengan negara-negara di Semenanjung Asia cukup erat. Bahkan, pada Kakawin Nagarakretagama Pupuh 15/1 dicatat beberapa negara seperti Syangka, Ayudhapura, Dharmaanagari, Marutama, Rajapura, Campa, Kamboja, dan Yawana, memiliki hubungan persahabatan dengan Majapahit. 

Daftar nama itu hampir serupa dengan nama-nama yang disebut dalam Nagarakretagama 83/4, di mana kala itu tamu-tamu siang berkunjung ke Majapahit, terutama para pedagang dan para pendeta. Banyak di antara para pendeta asing yang menetap di Majapahit berkat pelayanan yang baik.

Mereka itu adalah penyebar kebudayaan India. Berkat usaha pendeta asing, Hinduisme di Majapahit bertambah kuat. Mungkin sekali hubungan persahabatan itu terutama didasarkan atas kunjungan para pedagang dan pendeta, bukan karena adanya perwakilan asing timbal-balik di negara-negara yang bersangkutan seperti pada zaman sekarang.

Sejarawan Prof. Slamet Muljana pada bukunya "Tafsir Sejarah Nagarakretagama" menggambarkan tali persahabatan itu dimaksudkan sebagai usaha untuk menghindarkan serbuan tentara asing di daerah bawahan Majapahit di seberang lautan, terutama di Semenanjung Tanah Melayu.

Oleh karena negara-negara tetangga itu kebanyakan berbatasan atau berdekatan dengan daerah bawahan tersebut. Lagi pula sebagian besar negara-negara tetangga itu menganut agama Hindu atau Budha seperti Majapahit. 

Hubungan antara Syangka (Sri Langka) dan Majapahit mungkin telah dimulai sejak pemerintahan Jayanagara, karena dalam piagam Sidateka, 1323, Raja Jayanagara menggunakan nama abhiseka Sri Sundarapandya Adiswara, sedangkan unsur Pandya mengingatkan dinasti Pandya di Sri Langka. 

 

Nama Sri Langka sudah dikenal pada abad 13 sebagai negara bawahan Sriwijaya. Mungkin sekali persahabatan antara Sri Langka dan Majapahit terutama akibat kunjungan pendeta-pendeta Budha dari Sri Langka ke Majapahit.

Hubungan antara Ayudhya, dan Majapahit bertarikh di sekitar tahun 1350, setelah Ramadhipati berhasil menyerbu Sukhothai dan menawan Raja Lu Thai pada tahun 1349, kemudian mendirikan kerajaan Dwarawati. Negara baru Dwarawati yang berpusat di Ayudhya, banyak dipengaruhi oleh negara tetangganya, yang bercorak Hindu. 

Dari Khmer di sebelah timurnya, negara Dwarawati mengambil pola pemerintahan, kebudayaan, kesenian, dan sistem tulisan. Dari bangsa Mon dan Burma di sebelah baratnya, negara Dwarawati mengambil pola perundang-undangan yang bersumber pada perundang-undangan India, sedangkan dari Sri Langka, negara Dwarawati mengambil agama Budha.

Dharmanagari di pantai timur Semenanjung Tanah Melayu, di bagian selatan Siam, terkenal sebagai Ligor atau Nakhon Sithammarat, adalah kerajaan lama, yang dikenal sejak abad 8 seperti tercatat pada piagam Ligor. Pada waktu itu, menjadi negara bawahan Sriwijaya. Pada tahun 1350, ketika Ramadhipati mendirikan kerajaan Dwarawati yang berpusat di Ayudhya.

Negara lain yang berinteraksi erat dengan Majapahit yakni Marutama, biasa disamakan dengan Martaban. Lokasinya terletak di delta Sungai Saluen, adalah Kerajaan Mon. Sejak timbulnya kerajaan Burma dan Sukhotai pada abad 13, kerajaan Mon ini menjadi rebutan antara bangsa Burma dan bangsa Thai.

Kerajaan Campa dengan ibu kota Wijaya (Caban) di dekat Kota Binhdinh, terletak di pantai timur Vietnam, adalah kerajaan lama, yang telah dikenal sejak permulaan abad Masehi. Campa mengadakan hubungan persahabatan dengan Jawa sejak zaman pemerintahan Raja Kertanagara, yang memerintah Singasari dari tahun 1270 sampai 1292.

(Arief Setyadi )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement