JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) memberikan literasi dan informasi terkait program prioritas Asta Cita Kabinet Merah Putih. Salah satunya memberdayakan Penyuluh Informasi Publik (PIP) terjun langsung ke masyarakat secara tatap muka.
PIP tidak hanya sebagai penyampai informasi, tetapi juga sebagai penjaga kepercayaan publik, penangkal disinformasi, serta penggerak partisipasi warga.
Ketua Tim Kelembagaan Komunikasi Pemerintah, Kementerian Komdigi, Angki Kusuma Dewi, mengatakan, PIP melakukan literasi ke masyarakat terkait isu-isu yang jadi perhatian pemerintah terlebih yang berkaitan dengan program Asta Cita yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
“Kami memahami bahwa kapasitas PIP harus terus ditingkatkan. Melalui Bimbingan Teknis Sarana Pelatihan dan Apresiasi Penyuluh Informasi Publik (SAPA PIP),”ujarnya, Sabtu (17/5/2024).
“Kami mengajak PIP untuk mengetahui lebih dalam perihal program Cek Kesehatan Gratis (CKG) dan strategi cegah judi online,”sambungnya.
“Agar para PIP semakin percaya diri serta mampu menyampaikan informasi publik dengan baik dan mudah dipahami oleh berbagai lapisan masyarakat khususnya di daerah perbatasan dan 3T,”pungkasnya.
Di sisi lain, Kementerian Komdigi juga memberikan tips agar masyarakat terhindar dari jerat judi online (judol).
Ketua Tim Pengendalian Konten Internet Ilegal Perjudian Komdigi, Menhariq Noor menjelaskan, judi online banyak digandrungi karena menjanjikan kemenangan sehingga membuat kecanduan.
“Patternnya (judol) dibuat menang dulu di awal, biar terus main lagi. Setelah itu akan kalah terus menerus. Makanya mereka (judol) itu memberikan kemenangan palsu. Orang akan terus menerus deposit karena penasaran ingin menang lagi,” terang Menhariq.
Menhariq bahkan mendapatkan fakta ada anak dibawah usia 10 tahun yang juga ikut terjerat judi online.
Hal ini diakibatkan minimnya penggunaan gawai tanpa pengawasan oleh orang tua. Selain ini ia menerangkan, judol biasanya menjerat warga kelas bawah ekonomi rendah karena menjanjikan uang dengan cepat.
“Warga kelas bawah banyak waktu kosong, ingin cepet dapat uang, jadinya main judi online,” ujarnya.
Cara untuk keluar dari jeratan judol, menurutnya adalah dengan kesadarah diri dan memiliki keinginan kuat untuk berhenti.
"Kita harus sadar kita ini ditipu. Minta bantuan keluarga atau orang terdekat agar di back up, ganti dengan kegiatan yang positif seperti olahraga dan hobi lain,” ungkapnya.
Narasumber lainnya, Husni Arbie dari Kementerian Kesehatan menjelaskan sejak tahun 2009 sampai 2019, penyakit paling tinggi di Indonesia adalah stroke. Stroke sejauh ini masih menempati posisi empat besar penyakit paling banyak diidap oleh masyarakat Indonesia.
“(Stroke) biaya pengobatannya mahal, makanya perlu ada cek kesehatan gratis untuk mendeteksi dini potensi kena sakit,” ujar Husni.
Kemenkes kata dia, menyajikan data, lebih dari 60 persen penduduk Indonesia diatas usia 20 tahun, tidak pernah melakukan periksa darah, tidak pernah periksa kolesterol, tidak pernah mengukur tekanan darah dan tidak memantau berat badan.
“Pemeriksaan kesehatan gratis dalam rangka pencegahan dan deteksi dini. Pencegahan agar tidak terjadi sakit dan manajemen faktor risiko. Bila salit terdeteksi di fase awal dapat dikelola dan tidak menyebabkan keparahan atau kematian,” tandasnya.
Selain dua materi yang berkaitan dengan wawasan program prioritas Asta Cita, PIP juga dilatih terkait public speaking yang efektif. Dalam melakukan diseminasi informasi program pemerintah, agen PIP dituntut untuk mampu berkomunikasi dengan baik.
Praktisi Komunikasi Kevin Lilliana menerangkan pentingnya agen PIP mengasah kemampuan berkomunikasi.
"Jika kita mampu berkomunikasi dengan baik, maka akan menumbuhkan kepercayaan diri, memberikan personal branding pada kita. Dengan begitu masyarakat percaya tentang apa yang kita sampaikan. Ingat, ketika kita sedang berbicara di depan audiens, ucapan yang terbaik adalah ucapan yang jelas,”pungkasnya.
(Fahmi Firdaus )