Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Gerindra Sebut Prabowo Bukan Presiden yang Gampang Dikibuli Menteri

Jonathan Simanjuntak , Jurnalis-Rabu, 21 Mei 2025 |17:53 WIB
Gerindra Sebut Prabowo Bukan Presiden yang Gampang Dikibuli Menteri
Waketum Gerindra Habiburokhman di Sarasehan Aktivis Lintas Generasi Memperingati Reformasi 1998 (foto: Okezone/Jonathan)
A
A
A

JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman mengatakan, Presiden Prabowo Subianto bukanlah sosok yang mudah untuk dibohongi termasuk oleh jajaran Menteri.

Hal itu disampakkannya dalam acara Sarasehan Aktivis Lintas Generasi Memperingati Reformasi 1998 di Jakarta, Rabu (21/5/2025).

Awalnya, Ketua Komisi III DPR RI itu menjawab desakan untuk mereshuffle sejumlah Menteri yang masih memiliki afiliasi oleh Presiden ketujuh Indonesia, Joko Widodo (Jokowi). Desakan salah satunya datang dari Pakar Hukum Tata Negara, Feri Amsari.

“Beda pendapat soal reshuffle. Jangan sesederhana itu memandang persoalannya. Sebuah pemerintahan itu cuma 5 tahun secara formal. Ini baru berapa bulan di reshuffle ya enggak produktif,” kata Habiburokhman, Rabu (21/5/2025).

Habiburokhman pun menjamin sosok Prabowo. Menurutnya, Habiburokhman menyebut Prabowo bukanlah orang yang gampang dibohongi, termasuk oleh para menterinya.

“Jangan seolah-olah Pak Prabowo gampang saja dikibulin para menteri, akan gampang saja dikerjain para menterinya, enggak bos. Susah banget," ucap Habiburokhman.

 

Habiburokhman meyakini, menteri-menteri di bawah kepemimpinan Prabowo justru merasa segan dengan Prabowo. 

"Itu menteri-menteri mau rapat dengan Pak Prabowo saja sudah gemeteran, kalau ada kesalahan. Saya tahu banget,” ujar dia.

Sikap Prabowo itu menurutnya tak berubah saat dirinya masuk di Partai Gerindra pada 2010 silam. Ia lantas menyinggung Prabowo bisa mengetahui gerak-gerik orang yang ingin mengolah sesuatu.

“Kalau kita sudah bawaannya mau ngolah, datang ke dia dalam tanda kutip, nggak dapat, karena dia, enggak tahu ya, dia ada kayak indera keenam gitu lho, bos. Pak Prabowo ini, ada yang tukang olah dia tahu,” pungkasnya.


Sementara itu, Aktivis ITB generasi 80-an, Syahganda Nainggolan mengatakan, terpilihnya Presiden Prabowo Subianto memunculkan harapan, karena orang nomor satu di Indonesia itu orang yang punya pikiran tentang Transformasi Indonesia kembali ke UUD 1945, dan cita-cita pendiri bangsa.

"Teman-teman aktivis 98 banyak yang masuk kekuasaan, jadi hari ini kita memiliki harapan kepada Prabowo dapat mewujudkan pikiran besarnya tentang transformasi ke arah ekonomi kerakyatan," kata Syahganda.

 

"Reformasi sudah dibajak oligarki, semua politik dikendalikan uang. Kekuasaan oligarki yang jumlahnya hanya 1 persen, menguasai 50 persen ekonomi nasional," pungkas Ketua Dewan Direktur Great Institute itu.

Ditempat yang sama, Pakar Hukum Tata Negara, Feri Amsari menyebut, gagasan besar Prabowo akan terwujud jika tim ekonominya berideologi sama dengan Prabowo. "UUD 1945 harus menjadi dasar perekonomian Prabowo," ungkap Feri.

Lalu, pengamat politik, Rocky Gerung mengatakan, Prabowo membutuhkan para menteri-menteri yang mengerti pikiran sosialistik, sehingga cita-cita mentransformasi perekonomian yang bercorak kiri alias kerakyatan bisa terwujud.
 

(Awaludin)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement