Di kota Barcelona, Spanyol, pihak berwenang sedang menyelidiki apakah kematian seorang penyapu jalan pada akhir pekan terkait dengan panas.
Palang Merah mendirikan "tempat perlindungan iklim" ber-AC untuk penduduk di Malaga di Spanyol selatan, kata juru bicara Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah.
Gelombang panas ini juga dikaitkan dengan kebakaran hutan dahsyat di Turki, yang memaksa evakuasi sekira 50.000 orang. Kebakaran tersebut melahap daerah sekitar Kota Izmir dan di provinsi terdekat Manisa, serta Hatay di tenggara.
Kebakaran pertama terjadi pada Minggu, (29/6/2025) antara distrik Seferihisar dan Menderes di Izmir, menyebar dengan cepat karena angin berkecepatan hingga 117 km/jam, menurut Gubernur Suleyman Elban. Pada Senin, helikopter, pesawat pemadam kebakaran dan kendaraan lain, serta lebih dari 1.000 orang berusaha memadamkan api di Izmir.
Wilayah pesisir Turki telah dilanda kebakaran hutan dalam beberapa tahun terakhir karena musim panas menjadi lebih panas dan kering, yang oleh para ilmuwan dikaitkan dengan perubahan iklim.
Di Prancis, kebakaran hutan terjadi di daerah Corbieres di Aude di barat daya, yang memaksa evakuasi tempat perkemahan dan biara sebagai tindakan pencegahan. Sementara pekan lalu petugas pemadam kebakaran Yunani harus berjuang melawan kebakaran hutan di pantai selatan Athena yang memaksa beberapa evakuasi.
Beberapa daerah di bagian selatan Portugal, termasuk Lisbon, juga berada di bawah peringatan merah hingga Senin malam, kata Institut Portugis untuk Laut dan Atmosfer.
Para ilmuwan mengatakan emisi gas rumah kaca dari pembakaran bahan bakar fosil adalah penyebab perubahan iklim, dengan penggundulan hutan dan praktik industri menjadi faktor penyebab lainnya. Tahun lalu adalah tahun terpanas yang pernah tercatat di planet ini.
(Rahman Asmardika)