Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pasangan Italia-Prancis Tempuh 16 Negara dengan Sepeda Meninggalkan Zona Nyaman

Jimi Irawan , Jurnalis-Minggu, 10 Agustus 2025 |13:23 WIB
Pasangan Italia-Prancis Tempuh 16 Negara dengan Sepeda Meninggalkan Zona Nyaman
Pasangan Marco (Italia) dan Elza (Prancis) memulai perjalanan keliling dunia menggunakan sepeda/Foto: istimewa
A
A
A

LAMPUNG UTARA – Langkah besar kadang dimulai dari satu putaran pedal. Meninggalkan kenyamanan hidup di Eropa, pasangan Marco (Italia) dan Elza (Prancis) memulai perjalanan keliling dunia menggunakan sepeda. Dalam empat tahun terakhir, mereka telah melintasi 16 negara, dari Yunani hingga Indonesia, membawa pesan tentang keberanian, ketekunan, dan kesederhanaan.

Tanpa rencana perjalanan yang rinci, Marco dan Elza memulai petualangan dari Yunani, melintasi jalur darat menuju Asia. Mereka menjual rumah, melepaskan pekerjaan tetap, dan meninggalkan semua hal yang selama ini dianggap mapan. “Kami hanya mulai dari kilometer pertama,” ujar Marco dalam sebuah wawancara.

Mereka masuk ke Indonesia melalui pelabuhan Dumai di Riau dan telah menghabiskan beberapa bulan menjelajahi pulau Sumatera. Jalan-jalan desa menjadi pilihan utama, bukan hanya untuk menghindari kemacetan, tapi lebih dekat dengan masyarakat dan alam sekitar.

“Di Sumatera, kami menemukan keramahan luar biasa. Banyak orang menyapa, menawarkan makanan, dan tertawa bersama kami,” kata Elza.

Perjalanan ini bukan tanpa tantangan. Jalur menanjak, cuaca ekstrem, dan tiga kali pergantian sepeda mewarnai rute panjang mereka. Keduanya melihatnya sebagai bagian dari pengalaman. “Kami belajar menerima ketidakpastian dan menikmati hal-hal sederhana,” ujar Marco.

Kisah mereka menjadi sorotan dalam acara Jambore Daerah 3 Federalist Lampung yang berlangsung di Lembah Bambu Kuning, Desa Abung Jayo, Lampung Utara, pada Minggu (10/8/2025). Di hadapan para peserta, mereka membagikan cerita tentang meninggalkan zona nyaman dan menemukan makna hidup di jalanan.

“Tidak semua harus sempurna di awal. Yang penting adalah berani memulai,” pesan Elza.

Rute perjalanan selanjutnya belum pasti. Namun, bagi Marco dan Elza, arah bukanlah yang utama. “Setiap kayuhan adalah bagian dari pencarian—tentang dunia, dan tentang siapa diri kami,” kata Marco.

(Fetra Hariandja)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement