Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kisah Haru Prajurit TNI Asal Papua Saat Dengar Anaknya Lolos Paskibraka Nasional

Danandaya Arya putra , Jurnalis-Senin, 11 Agustus 2025 |13:52 WIB
Kisah Haru Prajurit TNI Asal Papua Saat Dengar Anaknya Lolos Paskibraka Nasional
Theodorus Alfredo Wanma, salah satu Calon Paskibraka (Capaska) perwakilan Provinsi Papua/Foto: Danandaya Arya Putra-Okezone
A
A
A

JAKARTA - Theodorus Alfredo Wanma, salah satu Calon Paskibraka (Capaska) perwakilan Provinsi Papua yang akan tampil saat upacara HUT RI ke-80 di Istana Negara, 17 Agustus 2025. Theo ingat betul ketika sang ayah menangis haru mengetahui dia lolos seleksi tingkat nasional.

Ayah Theo merupakan prajurit TNI yang bertugas di Rindam XVII Cenderawasih Papua. Pada hari pengumuman seleksi nasional, Theo menyebut ayahnya menunggu di kamar.

"Jadi sambil menunggu pengumuman dari Aceh, ayah di kamar saja. Saat pengumuman untuk Provinsi Papua, ayah sudah duduk di luar bersama saya," kata Theo di pusat pelatihan Capaska Taman Wiladatika Cibubur, Senin (11/8/2025).

Momen tegang itu sangat ia rasakan saat menunggu pengumuman Provinsi Papua bersama ayahnya. Namanya bahkan sempat salah disebut, membuatnya pasrah dan berpikir tidak bisa tampil di Istana Negara, Jakarta.

"Itu tuh ayah saya juga sudah mulai gemetar. Saya juga sudah mulai takut. Intinya adrenalin sudah terlalu tinggi sekali. Jadi saat mendengarkan pengumuman Provinsi Papua, nama saya disebut Theodorus Alfredo Huama, karena salah pengucapan, saya kira bukan saya dan sudah putus asa," kata Theo.

Meski penyebutan namanya salah, dirinya percaya lolos seleksi nasional karena fotonya terpampang dalam pengumuman tersebut. Mengetahui anaknya lolos, ayah Theo pun langsung masuk ke kamar.

"Tiba-tiba lihat foto saya, ayah sudah senang, lompat-lompat, bersyukur sekali sampai sujud-sujud. Tiba-tiba ayah masuk ke kamar. Saya lihat di dalam ayah sedang menangis. Mungkin karena saking bangganya, ayah tidak bisa tunjukkan di depan kami," ucapnya.

Theo juga tak bisa membendung air mata bahagianya karena lolos seleksi tingkat nasional. Dirinya bahkan tidak berani masuk ke kamar agar tak mengganggu kebahagiaan ayahnya.

"Mau masuk tapi karena canggung dan malu, saya cuma lihat dari luar saja, terus langsung keluar," tuturnya.

Theo menceritakan selama mengikuti seleksi mulai dari tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi, dan Nasional, ayahnya selalu membantu dirinya. Sejak pagi hari, dia dibangunkan oleh ayahnya untuk berlatih fisik.

"Jam 4 pagi ayah sudah bangunkan saya, sudah pakai sepatu, lari, jogging, makan telur. Semuanya: push up, sit up, latihan PBB sampai jam 6 baru bisa siap ke sekolah. Jadi setiap hari begitu saja terus," tuturnya.

(Fetra Hariandja)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement