“Program ini membuka peluang kolaborasi jangka panjang antara masyarakat, perguruan tinggi, komunitas sosial, dan pemerintah. Ini pondasi penting untuk menjadikan Kampung Pemulung sebagai kawasan wisata berbasis pemberdayaan,” ujarnya.
Pihaknya juga mendorong penelitian literasi budaya. Menurutnya, masing-masing wilayah memiliki nilai sejarah yang bisa diangkat untuk menarik potensi wisata.
“Pondok Benda punya sejarah yang bisa diangkat. Dengan literasi budaya, potensi wisata akan semakin kuat,” tutup Doni.
Dengan adanya kegiatan tersebut, kini warga Kampung Pemulung tak lagi hanya melihat masa depan mereka dari tumpukan barang bekas. Tetapi juga berkembang merambah aspek pendidikan, ekonomi, kesehatan, hingga literasi budaya.
(Fahmi Firdaus )