Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Serangan Israel di Kota Gaza Tewaskan Setidaknya 31 Orang, Termasuk Ibu Hamil dan Anak-Anak

Rahman Asmardika , Jurnalis-Senin, 22 September 2025 |11:02 WIB
Serangan Israel di Kota Gaza Tewaskan Setidaknya 31 Orang, Termasuk Ibu Hamil dan Anak-Anak
Ilustrasi.
A
A
A

JAKARTA - Pasukan Israel meledakkan lebih banyak bangunan tempat tinggal di Kota Gaza pada Minggu (21/9/2025), menewaskan setidaknya 31 warga Palestina dan mendorong banyak lainnya mengungsi, kata otoritas kesehatan Gaza. Tank-tank Israel juga dilaporkan merangsek semakin dalam ke kota padat penduduk itu.

Hampir dua tahun perang, Israel menggambarkan Kota Gaza sebagai benteng terakhir Hamas, dan militer telah menghancurkan blok-blok perumahan yang katanya digunakan oleh kelompok militan tersebut sejak melancarkan serangan daratnya di kota itu bulan ini.

Seorang perempuan hamil dan dua anaknya termasuk di antara mereka yang tewas pada Minggu, kata petugas medis. Militer Israel tidak segera mengomentari kematian tersebut, hanya mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa pasukannya telah membunuh "banyak" militan.

Para kerabat menyisir reruntuhan salah satu gedung apartemen yang terkena serangan di Kota Gaza, mencoba menyelamatkan barang-barang mereka.

Israel mengatakan pada Sabtu (20/9/2025) bahwa pasukannya telah memperluas operasi mereka di wilayah Kota Gaza selama beberapa hari terakhir, menewaskan 30 militan dan menemukan senjata.

 

Pada Minggu, para saksi mata mengatakan tank-tank Israel bergerak maju ke arah barat melalui Tel Al-Hawa, sebuah pinggiran di tenggara.

Militer Israel memperkirakan bahwa lebih dari 450.000 orang telah meninggalkan kota itu sejak awal September. Hamas membantah hal ini, dengan mengatakan bahwa hampir 300.000 orang telah pergi dan sekitar 900.000 orang masih tinggal.

Di Israel selatan, sirene serangan udara berbunyi ketika militan Gaza menembakkan dua roket melintasi perbatasan, salah satunya dicegat dan yang lainnya jatuh di lapangan terbuka, kata militer. Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.

Serangan Israel di Kota Gaza telah menuai kecaman dari luar negeri, mendorong beberapa sekutu Barat Israel mengumumkan pengakuan resmi negara Palestina menjelang pertemuan tahunan para pemimpin di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) minggu ini.

Serangan tersebut juga telah membuat khawatir keluarga sandera Israel yang masih ditawan Hamas di Gaza. Dua puluh dari 48 sandera tersebut diperkirakan masih hidup.

Ribuan orang berunjuk rasa pada Sabtu malam di luar kediaman resmi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di Yerusalem, mendesaknya untuk membuat kesepakatan yang akan mengakhiri perang dan memulangkan para sandera.

"Saya menuduh perdana menteri telah membawa kita selama dua tahun ke jalan buntu, menuju perang tanpa akhir dan meninggalkan orang-orang yang kita cintai. Mengapa?" kata Michel Illouz, yang putranya, Guy, diculik dari sebuah festival musik dalam serangan Hamas yang memicu perang tersebut.

 

Serangan 7 Oktober 2023 menewaskan 1.200 orang dan 251 lainnya disandera, menurut penghitungan Israel.

Kampanye Israel yang berlangsung selama dua tahun telah menewaskan lebih dari 65.000 warga Palestina, sebagian besar warga sipil, menurut otoritas kesehatan Gaza, serta telah menyebarkan kelaparan, menghancurkan sebagian besar bangunan, dan menggusur sebagian besar penduduk wilayah tersebut—dalam banyak kasus, berkali-kali.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement