JAKARTA - Peristiwa tidak menyenangkan kembali harus dialami wartawan. Salah seorang wartawan media online, Sandro diancam oleh oknum polisi saat meliput prosesi pemotongan hewan kurban di Lapangan Bhayangkara, Mabes Polri, Jakarta, Jumat (27/11/2009).
Kronologisnya, seekor sapi yang mau dipotong ngamuk dan berlari. Sandro pun dengan sigap mengabadikan momen tersebut dengan kamera handphonenya. Namun tiba-tiba, seorang oknum polisi membentaknya dengan kasar. Bahkan, oknum tersebut mengancam akan membredel medianya.
"Dari mana kamu," salah seorang berperawakan tambun dengan menggunakan baju koko putih, bercelana panjang dan bertopi haji dengan nada tinggi.
"Dari Kompas.com Pak," jawab Sandro.
"Beritain yang bener ya. Saya pegang Kompas. Awas saya bredel," ancam oknum tersebut.
Tak terima dengan perlakuan oknum tersebut, Sandro bertanya kembali kepada oknum tersebut untuk mempertegas kalimat 'bredel' tadi. "Maksud bapak tadi apa ngancam-ngancam dan mau membredel media saya," tanya Sandro.
"Kamu jangan coba-coba ancam saya. No comment tanya saja sama Ketua Panitia," jawab oknum tersebut dengan ketus dan langsung meninggalkan sang wartawan.
Tak berapa lama kemudian, sang polisi berdalih dirinya tidak mengancam Sandro. "Saya tidak mengancam, hanya mengingatkan," jawab si oknum tadi.
"Berarti kata awas dan bredel tadi itu mengingatkan ya," tanya Sandro. "Iya," jawabnya singkat.
Salah seorang anggota polisi yang melihat kejadian itu langsung menarik oknum tersebut dan tak lama oknum tersebut kembali menemui wartawan Kompas.com.
Oknum tersebut akhirnya meminta maaf kepada wartawan tersebut. "Kalau ada salah-salah kata, saya pribadi minta maaf. Situasi sedang panas, jangan diperkeruh dengan membuat berita yang jelek-jelek," kata oknum tersebut dengan nada ketus.
Menurut informasi dari Panitia Kurban, oknum polisi itu bermasalah dengan emosinya. Akhirnya mereka berdamai.(bul)
(Hariyanto Kurniawan)