JAKARTA - Pada Hari Ulang Tahun (HUT) ke-65 Kemerdekaan RI, Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) memberikan penghargaan terhadap tiga orang arsiparis teladan 2010.
Mereka adalah Eliya Kadarwati dari Kementerian Kehutanan, Musmiroh dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Diah Ismiatum dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Pemberian penghargaan arsiparis teladan dilakukan langsung oleh kepala ANRI M Asichin di Hotel Alila Pacenongan Jakarta Pusat, Selasa (17/8/2010) malam.
Tiga arsiparis teladan tersebut, sebelumnya masuk dalam katagori 10 arsiparis terbaik yang dinilai oleh sembilan juri, dalam hal pengetahuan, ketrampilan maupun sikap, pada sidang sejak 14 hingga 16 Agustus 2010.
Kepala ANRI M Asichin mengakui, kaderisasi arsiparis di Indonesia sangat lambat, terbukti tiga pemenang tersebut merupakan muka lama. Dia akan mendorong agar kaderisasi ke depan maju dengan pesat. “Kaderisasi arsiparis agak lambat, dikarenakan pekerjaan arsiparis tidak diminati masyarakat,” ungkapnya.
Menurut Asichin, tunjangan jabatan dan batas usia pensiun pegawai ANRI menjadi kendala utama tidak diminatinya masyarakat. Ia menegaskan tunjangan arsiparis terendah hanya Rp200.000, dengan masa pensiun arsiparis masih 56 tahun, sangat berbeda dengan Pegawai Negeri Sipil lainnya.
“Seharusnya dengan pekerjaan professional ANRI, tunjangan minimal Rp500.000 hingga Rp1 juta, sedang masa pensiun 60 tahun,” tambah Asichin. Usulan tersebut telah disampaikan kepada Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, agar merevisi aturan bagi pegawai ANRI.
(Dadan Muhammad Ramdan)