Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Cinta Produk Lokal, Kata Siapa?

Ferdinan , Jurnalis-Jum'at, 20 Agustus 2010 |06:43 WIB
Cinta Produk Lokal, Kata Siapa?
Mobil Esemka (Foto: Prasetyo/Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Meski serius mencanangkan gerakan penggunaan produk dalam negeri untuk mendongkrak pertumbuhan industri nasional, pemerintah dianggap setengah hati soal cinta produk lokal.

Keseriusan pemerintah ditunjukkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono lewat Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 tahun 2009 tentang Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) Dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Sementara RUU mengenai P3DN sudah masuk dalam program legislasi nasional (prolegnas) 2010-2014.

Namun tetap saja kampanye cinta produk lokal yang didengungkan pemerintah masih tampak di luar. Lihat saja, sebagian orang Indonesia lebih menyukai produk luar negeri untuk menaikan prestise.

Pejabat juga demikian. Tiap menteri dan pejabat setingkat menteri di Kabinet Indonesia Bersatu II diberi fasilitas mobil Toyota Crown Royal Saloon buatan Jepang. Mobil bermesin 3.000 cc harganya ditaksir mencapai Rp1 miliar lebih.

Lantas, bagaimana dengan pejabat di negara lain? China misalnya, mereka memilih mobil buatan sendiri dibanding membeli mobil BMW atau Mercedes-Benz yang biasa dipakai sebagai kendaraan resmi pejabatnya.

Sementara, Perdana Menteri Italia lebih suka menggunakan mobil Maserati yang juga merupakan produk dalam negeri. Perdana Menteri Malaysia menggunakan mobil Proton Chancellor meskipun dia juga mendapat fasilitas mobil kenegaraan BMW 740Li. Jajaran kabinet di Malaysia juga diwajibkan menggunakan mobil nasional Proton Perdana Executives.

Bila berkaca dengan negara lain, nampaknya pejabat negara di Indonesia masih belum bisa melepaskan diri dari canggihnya teknologi asing. Padahal, tangan anak bangsa sudah mampu melahirkan produk mobil nasional.

Ada dua jenis mobil buatan dalam negeri yakni mobil nasional Esemka dan Tawon. Mobil Nasional ini merupakan karya 5 smk se-Indonesia, yakni SMK 2 Solo, SMK 5 Solo, SMK Warga Solo, SMK Muhammadiyah Borobudur dan SMK 1 Singosari.  Mobil Esemka dibuat dalam dua tipe yakni, Rajawali untuk tipe SUV (sport utility vehicle).

Diharapkan dengan hadirnya mobil nasional, pejabat negara di Indonesia mau beralih kendaraan dinas. Jadi, apa yang disebut cinta produk lokal tidak hanya sebatas cita-cita atau harapan melainkan kenyataan yang lahir dari kesungguhan. (frd)

(Ahmad Dani)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement