MEDAN - Wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) yang terjadi di Medan, Sumatera Utara, ternyata sangat mengkhawatirkan. Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Kota Medan, terjadi sekitar 2000 lebih kasus DBD pada 2010 lalu. Bahkan, 11 korban di antaranya tewas akibat penyakit tersebut.
"Saat ini, kita sedang fokus pada upaya antisipasi dan penanganan kesehatan, termasuk dalam kasus DBD. Kita sedang melakukan pemetaan pemberantasan sarang nyamuk di sejumlah daerah rawan DBD," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan dr Edwin Effendy, Sabtu (12/2/2011) siang.
Upaya tersebut dilakukan Dinkes Medan dengan melibatkan intansi terkait, di antaranya Dinas Lingkungan Hidup serta Dinas Perumahan dan Pemukiman. Edwin juga menghimbau agar masyarakat bisa memanfaatkan pelayanan dan pengobatan secara gratis di setiap puskesmas.
Selain itu, kegiatan bersih lingkungan juga harus terus digalakkan di setiap daerah masing-masing. Karena, hal terpenting dalam pemberantasan sarang nyamuk bukan tergantung pada penyemprotan, melainkan kebersihan lingkungan. Sedangkan, penyemprotan atau fogging sifatnya hanya sementara.
Sementara itu, dalam kasus gizi buruk, Dinkes Medan juga terus melakukan antisipasi dan penanganan kesehatan. Dinkes Medan juga melakukan pemetaan bidang kesehatan mengenai pelayanan kesehatan bagi masyarakat, seperti peserta jaminan kesehatan masyarakat (jamkesmas) dan Medan Sehat.
"Begitupun, kita juga lakukan pemetaan soal gizi buruk. Jangan sampai ada warga korban gizi buruk yang luput dari pantauan kita," tegas Edwin kepada para wartawan di Medan.
(Ahmad Dani)